JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui kementerian riset dan teknologi, terus melakukan penelitian dan pengembangan vaksin corona.
Menristek, kepala kepala badan riset dan inovasi nasional, Bambang Brojonegoro mengatakan, Indonesia butuh waktu satu tahun untuk menemukan vaksin virus corona.
Indonesia juga terlibat dalam pengembangan vaksin corona bersama-sama dengan negara anggota G20 dan organisasi kesehatan dunia, WHO.
Dari kerja sama itu, tercapai kesepakatan pembiayaan untuk vaksin mencapai 4 miliar dolar amerika serikat, atau sekitar 64 triliun rupiah.
Juru bicara untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengatakan, hingga kini belum ada pengobatan, yang secara resmi dinyatakan bisa menyembuhkan corona.
Dia menambahkan, yang bisa dilakukan semua pihak saat ini adalah disiplin menerapkan berbagai langkah pencegahan, untuk memutus mata rantai penularan.
Sejumlah negara juga terus berupaya mengembangkan vaksin corona.
Uji coba vaksin virus corona pada manusia telah dimulai di Oxford, Inggris.
Vaksin itu dikembangkan dalam waktu kurang dari tiga bulan oleh tim ilmuwan di Universitas Oxford.
Sementara itu, peneliti Amerika Serikat telah melakukan uji coba keamanan vaksin virus corona, yang kedua kalinya, pada awal April lalu.
Sebelumnya, uji coba pertama dilakukan di seattle. Vaksinnya dikembangkan oleh lembaga kesehatan nasional amerika serikat.
Di Tiongkok, dari tiga uji coba vaksin corona, satu diantaranya lolos masuk ke uji coba fase dua.
Sementara dua vaksin lainnya baru saja disetujui untuk dilakukan uji klinis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.