SEMARANG, KOMPAS.TV - Terletak di tengah Perkampungan Melayu di Kota Semarang, Masjid Layur atau lebih dikenal dengan Masjid Menara, di bangun pada tahun 1802 oleh saudagar asal Yaman. Hingga kini kondisi Masjid Menara masih tampak kokoh dan masih digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Menara yang berada di depan masjid ini menjadi ikon Masjid Layur. Menara ini dahulu di fungsikan sebagai mercusuar, namun sayang sudah tidak dapat di naiki dan di gunakan lagi, sehingga hanya gunakan untuk meletakkan pengeras suara. Bentuk arsitektur Masjid Layur cukup unik, karena merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Jawa, Melayu, dan Arab. Menara sebagai ciri khas bangunan Arab dan bentuk atap berbentuk tumpang susun merupakan ciri khas bangunan Jawa. Masjid Layur, Kampung Melayu ini dahulu terdiri dari dua lantai, namun karena rob yang melanda, kini lantai bawah ditimbun dan dicor, sehingga yang nampak dan dipergunakan sekarang adalah bagian lantai kedua. Adapun di lantai kedua, dulu terbuat dari papan kayu jati namun kini sudah berganti berbahan keramik. Meski mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk bangunan Masjid Menara masih tetap di jaga keasliannya. Bangunan masjid yang sudah berusia lebih dari 200 tahun ini masih tetap terawat dengan baik dan sudah menjadi cagar budaya. Masjid ini di kelola oleh yayasan masjid setempat dan mendapat dana pengelolaan dari menyewakan rumah rumah di sekitar masjid yang masih menjadi milik yayasan. Di masjid ini pun tidak menyediakan kotak infaq.
#MasjidMenara #CagarBudaya #KotaSemarang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.