BOGOR, KOMPAS TV - Sebuah video memperlihatkan seorang ibu dan dua anaknya saat dijemput tim medis sempat viral di media sosial. Sang ibu terlihat memeluk kedua anaknya di dalam ambulans.
Peristiwa tersebut terjadi di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ketiganya diketahui sebagai pasien positif virus corona atau Covid-19.
Saat ini mereka telah dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Bupati Bogor, Ade Yasin, mengatakan ibu dan dua anaknya itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan di laboratorium RS Polri Jakarta.
"Iya memang benar (kakak beradik tertular Covid-19) di Kabupaten Bogor. Usianya 8 dan 4 tahun, dalam satu keluarga (ibu)," kata Ade yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor melalui keterangan resminya, Minggu (26/4/2020).
Baca Juga: Viral Ibu dan 2 Anaknya Positif Covid-19, Ternyata Terpapar dari Pakaian Sang Ayah
Ibu dan dua anaknya tersebut terpapar virus corona diduga dari pakaian sang ayah.
Seperti diketahui, ayah dari dua anak itu bekerja di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Bermula ketika sang ayah pulang ke rumahnya pada Selasa (14/4/2020). Tiba di rumah sekitar pukul 18.00 WIB, sang ayah langsung membersihkan diri sebelum berinteraksi dengan keluarganya.
Berdasarkan penuturan sang istri, kata Ade, suaminya baru berinteraksi dengan anaknya setelah shalat Isya.
Tiga jam kemudian, ketiga anaknya mengeluh sakit kepala dan demam. Saat diukur, suhu tubuh ketiga anaknya di atas 38 derajat celcius.
"Dan pada pagi harinya 15 April jam 10 dibawa ke rumah sakit," kata Ade.
Ketiga anak itu lalu dibawa ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bogor. Tim medis rumah sakit melakukan rontgen dan menyatakan ada peradangan di paru-paru ketiga anak itu.
Baca Juga: RSD Wisma Atlet: 723 Positif Corona, 508 Sembuh
Tim medis lalu melakukan tes darah. Berdasarkan hasil tes, limfosit ketiga anak itu menurun dan mengarah kepada Covid-19.
"Karena kondisinya kurang bagus lalu dinyatakan PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," kata Ade.
Pada 16 April 2020, pihak puskesmas setempat belum bisa melakukan rapid test virus corona karena kehabisan alat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.