KOMPAS.TV - Keputusan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) menghentikan Eredivisie tanpa juara, promosi dan degradasi mengundang kemarahan banyak pihak.
Keputusan tersebut diambil setelah pemerintah Belanda memperpanjang masa lockdown karena wabah virus Corona.
Klub Eredivisie Utrecht dikabarkan bakal melakukan gugatan ke KNVB karena keputusan itu bakal mempengaruhi peluang mereka ke turnamen Eropa musim depan.
Baca Juga: Belanda Perpanjang Lockdown hingga September, Eredivisie Berpeluang Dihentikan
KNVB memutuskan tim-tim yang akan berlaga di Eropa musim depan didasarkan pada posisi klasemen saat liga dihentikan.
Utrecht sendiri tengah berada di posisi keenam dan jika hal itu menjadi panduan mereka dipastikan gagal ke Liga Europa lewat babak kualifikasi,
Yang jadi masalah jika liga diteruskan, kesempatan Utrecht untuk naik dari posisinya cukup besar. Pasalnya, mereka hanya 3 poin di belakang Willem II dan memiliki jumlah pertandingan lebih sedikit dibandingkan sang rival.
Sedangkan Cambuur Leeuwarden yang berada di posisi puncak Eerste Division kesal karena peluang untuk mereka promosi dibatalkan.
“Saya tak bisa mengerti itu. Rasanya tidak adil,” tutur Direktur Klub, Ard de Graaf dikutip Yahoo Sports.
Baca Juga: Eredivisie Liga Belanda Akan Kembali Dimainkan 19 Juni
Kekecewaan juga diungkapkan pemain Ajax Amsterdam yang musim depan bergabung dengan Chelsea, Hakim Ziyech.
“Saya pikir semua orang di Amsterdam selalu menginginkan akhir yang berbeda. Sayangnya, bukan itu yang terjadi,” tuturnya.
Ajax sendiri bisa menerima keputusan tersebut. Mereka bersama dengan PSV Eindhoven dan AZ Alkmaar memang menginginkan agar kompetisi dihentikan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.