KOMPASTV - Tradisi bagarakan sahur merupakan salah satu tradisi muslim yang berkembang di Banjarmasin. Pada mulanya, tradisi ini dilakukan di Kalimantan Selatan. Tradisi bagarakan lahir ketika Islam tersebar dan melahirkan masyarakat Melayu Islam di tanah Banjar.
Pada masa ketika belum ada pengeras suara masyarakat menggunakan alat semacam bedug untuk membangunkan warga untuk makan sahur. Tetapi di zaman sekarang sudah ditambahkan beberapa alat musik lain seperti seruling dan kendang.
Seiring perkembangan zaman, dalam melakukan bagarakan ini pun turut berkembang. Salah satunya adalah dengan menggunakan alat modern, seperti pengeras suara. Bahkan, kini arak-arakan bagarakan sahur juga ada yang melibatkan alat musik seperti seruling dan gendang.
Novel dan pemuda masjid At-Taqwa berkumpul untuk latihan musik bagarakan. Mereka memakai alat seadanya yang sudah tidak terpakai di sekitar mereka. Ada jerigen, panci, galon air minum, ember, penggorengan dll.
Banyak hal positif yang dapat dipetik dari adanya tradisi bagarakan sahur. Karena dilakukan ramai-ramai, tradisi bagarakan tentunya memiliki peran dalam menjaga kedekatan antarmasyarakat. Selain itu, rasa gotong royong juga akan semakin terpupuk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.