KOMPASTV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini virus corona bersal dari kelelawar di China pada akhir 2019 dan bukan hasil rekayasa manusia.
Pernyataan ini menepis dugaan pemerintah Amerika Serikat bahwa virus yang mengakibatkan wabah Covid-19 menyebar di dunia berasal dari rekayasa yang dilakukan laboratorium di Kota Wuhan.
Juru bicara WHO, Fadela Chaib menjelaskan dari bukti yang ada menunjukkan virus berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain.
Baca Juga: Asal Usul Virus Corona, Diduga dari Kelelawar di Pasar Wuhan
Meski tak menjelaskan melompat dari hewan ke manusia, namun Fadela menilai ada hewan inang perantara sebelum virus tersebut ditularkan ke manusia.
"Kemungkinan besar memiliki reservoir ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus datang dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan," ujar Fadela seperti dilansir Reuters, Selasa (21/4/2020).
Data Johns Hopkins University mencatata sebanyak 2.501.156 penduduk dunia telah terinfeksi virus corona. Negara tertinggi yang terdampak dari wabah ini adalah Amerika Serika dengan total 788.920 kasus pasien positif.
Kemudian Spanyol dengan 204.178 kasus dan Italia sebanyak 181.228 kasus. Sebanyak 171.810 penduduk dunia telah meninggal akibat terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Saat Donald Trump Dukung Warga AS Tolak Karantina di Tengah Pandemi Corona
Indonesia tercatat memiliki 7.135 kasus pasien positif dengan 842 pasien dinyatakan sembuh dan 616 pasien meninggal.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.