JAKARTA, KOMPAS TV - Dampak corona virus disease 2019 atau Covid-19 terhadap perekonomian global nyatanya juga berdampak terhadap harga minyak.
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, akibat pandemi wabah Covid-19 harga minyak dunia bisa anjlok sangat tajam, yakni menyentuh hingga ke level US$ 18 per barel pada tahun ini atau 2020.
Ini merupakan penurunan harga minyak paling dalam dari tiga bulan pertama tahun ini. Di pasar spot, harga minyak jenis brent merosot tajam sebanyak 57% year to date (ytd).
Lalu pada hari ini, Jumat (17/4) harga minyak brent ditutup sebesar US$ 28,17 per barel, jauh di bawah harga akhir tahun lalu senilai US$ 66 per barel.
Realita harga minyak brent ini pun jauh dari asumsi pemerintah, yang mana harga minyak mentah Indonesia atau ICP senilai US$ 63 per barel.
Baca Juga: Diam di Rumah, Ahok Atur BBM Pertamina Diantar, Ini Caranya
Sri Mulyani bilang bahwa outlook harga minyak sepanjang tahun ini mengalami kesulitan sejak akhir tahun 2019 sampai awal 2020.
Sebab, negosiasi produksi minyak antara the Organization on the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan Rusia tak juga menemukan kesepakatan.
Meskipun belakangan kedua belah pihak negara-negara pengekspor minyak tersebut mulai menunjukkan sikap yang sama. Sayangnya, harga minyak tidak kunjung membaik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.