JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengoperasian Kereta Rel Listrik Jabodetabek diusulkan untuk diberhentikan sementara waktu, untuk menekan penyebaran virus corona, atau covid-19.
Hal ini diusulkan oleh lima kepala daerah karena KRL tetap penuh meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek sudah diberlakukan.
Namun usulan penghentian sementara KRL atau transportasi publik lainnya dinilai akan menimbulkan masalah baru.
Baca Juga: Penumpang KRL Masih Menumpuk, Siapakah Sebenarnya Yang Harus Ditindak Tegas?
Pengamat transportasi Ellen Tangkudung menyatakan, seharusnya pemerintah daerah lebih tegas, membatasi kegiatan perkantoran daripada harus membatasi angkutan umum.
"Harus kegiatannya yang dibatasi, maka tidak akan ada mobilitas orang," ujar Ellen Tangkudung kepada Kompas.tv pada Rabu, (15/4/2020).
Menurut Ellen, saat PSBB masih ada delapan sektor yang masih beroperasi. Para pekerja dari sektor tersebut dinilai masih membutuhkan transportasi umum.
Ellen kemudian mengingatkan kembali kejadian saat Pemprov DKI Jakarta mengurangi operasional transportasi umum pada 16 Maret 2020. Hal itu justru menyebabkan penumpukan penumpang.
Baca Juga: Kepala Daerah Minta KRL Berhenti Beroperasi untuk Cegah Penularan pada Penumpang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.