KOMPAS.TV - Pemain Persipura Jayapura, Arthur Cunha mengaku bingung dengan pemotongan gaji pemain di Indonesia yang mencapai 75 persen.
Pemain berkebangsaan Brasil itu mendengar pemotongan gaji yang disarankan FIFA hanya sebesar 50 persen.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia sebelumnya memang mengeluarkan surat terkait potongan gaji pemain sebanyak 75 persen selama wabah virus Corona.
Baca Juga: Liga 1 Ditangguhkan Karena Wabah Virus Corona, Persija Bayar Gaji Pemainnya 25 Persen
Potongan tersebut dilakukan agar klub bisa menyeimbangkan neraca keuangan yang terdampak penghentian sementara Liga 1 2020, karena pandemi tersebut.
Arthur pun bersuara karena pemotongan gaji sebanyak itu menyusahkan banyak pemain, apalagi dirinya merupakan pemain asing.
Menurutnya, hal itu karena perbedaan nilai mata uang jika dia bawa pulang ke negaranya, Brasil.
“Kalau gaji maksimal 25 persen, baik untuk kami pemain asing atau pun pemain lokal, akan terasa berat. Saya mendengar FIFA memotong maksimal 50 persen, tetapi PSSI bilang 75 persen. Saya jadi bingung,” ujarnya di video Youtube Persipura seperti dikutip Bolasport.com.
“Pemain seperti saya (pemain asing), di negara asal biaya hidup akan lebih mahal dari Indonesia. Jadi, dengan 25 persen akan susah sekali,” lanjutnya.
Baca Juga: PSSI Siapkan Opsi Jika Liga 1 dan Liga 2 Dihentikan
Meski begitu, Arthur Cunha memahami keadaan yang sedang melanda Indonesia saat ini. Tetapi, dia berharap akan ada perubahan yang lebih baik.
“Saya juga tahu situasi ini susah untuk tim. Jadi, pemain juga harus mengerti situasi klub,” katanya.
“Saya harap nantinya ada solusi lagi untuk pemain. Misalnya bulan ini dipotong 25 persen, bulan depan mungkin bisa jadi 50 persen,” tambah mantan pemain Arema FC tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.