Kompas TV religi beranda islami

Perbedaan Dunia dan Rejeki

Kompas.tv - 4 April 2020, 20:50 WIB
perbedaan-dunia-dan-rejeki
Makna Dunia dan Rejeki adalah dua hal yang berbeda. (gambar ilustrasi) (foto: agung pribadi)
Penulis : Agung Pribadi

Mengambil faedah dari kajian yang disampaikan Ustadz Oemar Mita mengenai banyak sekali orang yang tidak memahami perbedaan antara dunia dan rezeki, Pemilik akun YouTube Syameela ini mengatakan masih banyak orang yang terbalik memahami dunia yang dikatakan sebagai rezeki padahal pandangan ini salah dan tercampur-campur.

Sesungguhnya Allah tidak pernah menyamakan dunia dengan rezeki, bahkan setiap Allah ta'ala menyebutkan tentang dunia, seringkali Allah menghinakan dunia dan sebaliknya Allah tidak pernah mencela rezeki. Banyak pula manusia yang masuk neraka karena urusan dunia namun sebaliknya tidaklah sedikit manusia yang masuk syurga karena rezeki. Sebagaimana firman Allah,

wa may yu`mim billaahi wa ya'mal aali ay yudkhil-hu jannaatin tajrii min ta tihal-an-haaru khaalidiina f haa abadaa, qad a sanallaahu lah rizqaa

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.” (At-Talaq Ayat 11)

Melalui pemahaman ayat diatas, antara dunia dan rezeki jelas ada perbedaan yang mencolok. Dunia itu adalah pakaian apa yang kita kenakan hari ini, makanan apa yang kita makan tadi, serta tempat tinggal kita, itulah dunia kita yang bersifat umum dan sementara, yang tersedia hanya selama kita hidup saja. Allah ta’ala memberikan dunia ini sama, kepada siapa saja baik ia kafir maupun mukmin.

Namun saat sakaratul maut dunia langsung menjadi tidak berharga, contohnya bila sedang sakaratul seseorang yang ditawari emas berkilo-kilo tentu tidak akan pernah tertarik.

Kenikmatan dunia pun terbatas dan hanya dapat kita nikmati bila kita sehat serta banyak keluasan waktu, namun begitu didera sakit, kenikmatannya langsung berkurang. Misal saat orang sedang sakit, ditawari makanan enak pun belum tentu ia bisa menikmatinya.

Sedangkan rezeki lebih bersifat khusus dan lama, sehingga cakupannya lebih luas dibandingkan dunia. Rezeki ini tidak akan diberikan kepada sembarang orang melainkan diberikan hanya kepada orang yang beriman, seperti doa nabi Musa ‘alaihis salam,

“Robbi zidni 'ilma warzuqni fahma” yang artinya adalah Yaa Rabb, tambahkanlah ilmu bagiku, dan berilah aku rezeki kefahaman.

Doa beliau disini tidak meminta dirham atau dinar yang banyak sehingga rezeki ini terus mendatangkan manfaat walaupun kita sudah dalam liang kubur hingga di padang masyhar kelak. Firman Allah yang lain,

Wa fis-samaa`i rizqukum wa maa t 'ad n

Tafsir Quran Surat Az-Zariyat Ayat 22 ini mengatakan, Di langit terdapat rezeki dunia dan rezeki agama bagi kalian dan padanya terdapat pahala yang dijanjikan kepada kalian di dunia dan di Akhirat.

Contoh lain rezeki adalah anak atau istri yang sholehah atau bertambah taatnya seseorang kepada Rabbnya. Ustadz Oemar Mita juga menambahkan diantara kenikmatan melakukan sedekah adalah termasuk juga rezeki dari Allah ta’ala, karena pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat bakhil atau pelit, sehingga bilamana kita mau merogoh kocek kita dalam-dalam dan mau memberikan sedekah itulah yang disebut dengan rezeki


Wallahu a’lam bish shawab

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x