KOMPAS.TV - Para dokter dan petugas medis saat ini menjadi garda terdepan, melawan penularan virus corona.
Peralatan minim dan banyaknya pasien yang ditangani, membuat beberapa dokter meninggal dunia dan tertular corona.
Virus corona, Covid-19, terus menebar ancaman di Indonesia, juga dunia.
Tak hanya masyarakat, ganasnya virus ini juga membuat tenaga medis jadi korban.
Sejumlah dokter meninggal dunia dalam tugas, karena terpapar virus covid-19.
Baca Juga: Kabar Duka, IDI Umumkan 7 Dokter Meninggal di Tengah Wabah Virus Corona
Hingga hari Minggu, 22 Maret kemarin, Ikatan Dokter Indonesia lewat akun twitter, menyatakan 6 dokter dilaporkan meninggal dunia saat menangani kasus corona.
5 orang meninggal karena terpapar virus, dan satu orang karena kelelahan.
Baca Juga: Untuk Tangani Corona, Pemprov DKI Datangkan Tambahan Alat Perlindungan Diri
Gugurnya tenaga medis, juga diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada 20 Maret lalu.
Demi kesehatan dan sembuhnya masyarakat, banyak tenaga medis kerja siang dan malam.
Banyak dari mereka terpapar covid-19.
Juru bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menyampaikan duka atas gugurnya tim medis.
Baca Juga: Perang Lawan Corona, Menhan Prabowo Subianto: Dokter dan Perawat Pahlawan Bangsa!
Ketua Umum Persatuan perawat Nasional Indonesia Harif Fadillah, dalam program Sapa Indonesia Malam di KompasTV, menyebut minimnya alat pelindung diri yang tak seimbang dengan banyaknya pasien yang harus dirawat, membuat tenaga medis rentan terpapar virus corona.
Di saat grafik penularan virus corona terus menanjak, para dokter dan tenaga medis, menepikan rasa khawatir, bahkan meninggalkan keluarga, demi melayani pasien dengan baik, siang malam.
Wabah corona kian meluas, masyarakat bisa ikut berperan meringankan beban mereka.
Tetap tinggal di rumah, serta menghindari kerumunan, untuk memutus rantai penularan virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.