PROBOLINGGO, KOMPAS TV - Komandan Kodim 0820, Letkol Imam Wibowo, mengungkapkan kronologi tiga anggota TNI yang merupakan jajarannya menjadi korban kebakaran akibat pom bensin mini meledak di Desa Sebaung, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Ketiga anggota TNI itu antara lain Danramil Gending Kapten Inf Edy Sutomo bersama dua anggotanya Serda Markus dan Koptu Santoso.
Letkol Imam menjelaskan, sebelum terjadi kebakaran, ketiga personel TNI itu baru selesai melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk mencegah wabah Covid-19.
Tak berselang lama, pom bensin mini yang berada tak jauh dari lokasi mereka beristirahat tiba-tiba meledak. Mengetahui ada kobaran api dan suara ledakan, mereka langsung berusaha menghalau warga serta membantu pemadaman.
Baca Juga: Rumah Sakit TNI Hingga Swasta Siap Tampung Perawatan Pasien Corona
“Danramil melihat ada tumpukan drum BBM, dan langsung meminta sejumlah warga yang mendekat agar menjauh,” kata Imam seperti dikutip Kompas.com.
Naas, ketika sedang menghalau warga, Imam menambahkan, terjadi ledakan susulan. Ketiga anggota TNI yang berada didekat lokasi pun turut menjadi korban.
Imam mengatakan, Kapten Edy Sutomo saat ini dirawat di RSU Wonolangan Dringu dengan luka bakar 20 persen. Kemudian Markus mengalami luka bakar di tangan, dan Santoso harus dirujuk ke RSSA Malang karena mengalami luka bakar 45 persen.
“Mohon doanya semoga lekas sembuh. Apresiasi tertinggi kepada ketiga anggota tersebut karena dalam upaya membantu memberikan pertolongan kebakaran, namun terjadi musibah. Ternyata di dalamnya ada drum isi bensin yang meledak," kata Imam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Anang Budi Yoelijanto, mengatakan jumlah korban yang awalnya 50 bertmabah menjadi 52 orang. Dari jumlah itu, dua korban di antaranya meninggal.
Baca Juga: Prabowo Minta Panglima TNI Siapkan Pesawat untuk Ambil Alat Kesehatan di China
"Dua warga meninggal bernama Saiful Rosi dan Alimudin. Saiful Rosi meninggal Jumat (20/03/2020) di rumah sakit Saiful Anwar Malang setelah dirujuk dari rumah sakit Wanolangan. Alimudin meninggal kemarin," ujar Anang.
Anang menambahkan, seluruh korban meninggal maupun yang dirawat dipastikan disebabkan oleh luka bakar mulai level 0 sampai 90 persen.
Jika kemudian ada korban lain yang belum melapor dan tidak masuk data, Anang berharap pihak keluarga segera menyampaikan untuk kemudian diberikan pendampingan dan fasilitas pembiayaan.
"Untuk penanganan dan observasi di Rumah Sakit Saiful Anwar, tim kami akan terus mendampingi dan mengawal. Insya Allah pembiayaannya akan di-backup oleh Pemkab Probolinggo," ujar Anang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.