Disebutkan bahwa hati ini terbagi dalam tiga jenis, Pertama Qolbun Salim atau Hati yang Selamat, adalah hati yang mudah tersentuh seperti orang-orang yang mudah tergetar hatinya saat mendengar lantunan ayat suci Al Quran hal ini dikarenakan oleh kelembutan hatinya,
kedua Qolbun Marid atau Hati yang Berpenyakit, tipe hati ini memiliki sifat yang buruk seperti angkuh, sombong, dan tidak memiliki rasa peduli terhadap orang lain.
Yang terakhir adalah Qolbun Mayit atau Hati yang telah mati. Kita bisa melihat contohnya pada sosok Firaun yang sudah berkali-kali ditegur hingga ditenggelamkan namun tak kunjung berubah, hingga akhirnya nyawanya direnggut oleh Malaikat Maut.
Menyikapi sebuah peristiwa yang sempat ramai di jagat medsos tentang seseorang yang menikam temannya sendiri akibat sering diejek sebagai pria tobat. Kang Rashied mengingatkan bahwa hati itu fitrahnya adalah kelembutan namun bila acapkali "dipukul" dengan ejekan yang datang bertubi-tubi maka hati bisa kembali mengeras terutama bila si pelaku baru saja melakukan hijrah yang tentu saja masih perlu bimbingan. Disamping itu Kang Rashied juga menambahkan, berhati-hatilah dengan bahaya lisanmu. Allah Ta’ala berfirman,
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 18)
Ucapan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah yang diucapkan oleh manusia, keturunan Adam. Ucapan tersebut dicatat oleh malaikat yang sifatnya roqib dan ‘atid yaitu senantiasa dekat dan tidak pernah lepas dari seorang hamba. Malaikat tersebut tidak akan membiarkan satu kalimat dan satu gerakan melainkan ia akan mencatatnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.