BATAM, KOMPASTV - Dua pasien terduga terjangkit virus corona yang bekerja sebagai pengendara ojek online (ojol) sudah kembali tempat isolasi di Asrama Haji Batam, Jumat (6/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi menjelaskan keduanya sudah kembali ke Asrama Haji Batam dan mau menjalani proses isolasi selama 14 hari.
Didi juga meluruskan keduanya tidak kabur dari proses isolasi tapi keluar karena ada urusan keluarga.
Baca Juga: Imbas Bentrok dengan Debt Collector di Yogyakarta, 3 Pengemudi Ojol Dioperasi
Keduanya memang sempat menjalani prose isolasi, namun tidak sampai selsai. Keduanya keluar dan tidak kembali lagi ke tempat isolasi. Saat dilakukan pencarian, kedua pasien tersebut memilih kembali bekerja dibanding menjalankan proses isolasi.
Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, keduanya merupakan tulang punggung keluarga.
"Jadi tidak ada yang kabur, keduanya sudah kembali dan masuknya berbeda hari," ujar Didi saat dikonfirmasi, Jumat (6/3/2020).
Kedua pengendara ojol tersebut diduga terjangkit virus corona karena kontak langsung dengan CSS, asisten rumah tangga WNA Singapura berinisial VP yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Baca Juga: Total 4 WNI Positif Corona di Indonesia
VP kini menjalani perawatan di Singapura, sementara CSS mengikuti proses isolasi di Batam. Hasil penelusuran Dinkes Batam, selain CSS ada sopir VP berinisial P yang ikut menjalani proses isolasi.
Adapun rangkaian pihak-pihak terduga terjangkit virus corona dari VP yakni P yang melakukan kontak dengan istri dan kedua anak, CSS melakukan kontak dengan 10 orang yang diantaranya dua pengemudi ojol.
Didi menjelaskan proses isolasi untuk sopir VP dilakukan di rumah, sementara CSS dan pihak-pihak yang melakukan kontak dengannnya menjalani isolasi di Asrama Haji Batam.
Sebelumnya diberitakan, dua penendara ojol terduga virus corona di Batam melarikan diri.
Baca Juga: Mau Dikarantina 2 Ojol Terduga Corona Melarikan Diri, Satu Kabur yang Lainnya Menghilang
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tjetjep Yudiana mengatakan alasan kedua pasien untuk keluar dari proses isolasi karena ingin diskusi dengan keluarga. Namun setelah pihak Dinkes mengizinkan, keduanya tidak kembali lagi ke lokasi isolasi.
Untuk mencari kedua pasien terduga terjangkit virus corona itu, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan kedua pengendara ojol tersebut bekerja sebagai mitra.
"Masih terus dilacak keberadaan keduanya. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melacak keberadaan keduanya," kata Tjetjep. seperti diberitakan Kompas.com.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.