TASIKMALAYA, KOMPAS TV - Seorang ayah di Tasikmalaya bernama Budi Rahmat tega membunuh anak kandungnya sendiri Delis Sulistina yang merupakan siswa SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penyebabnya, pria berusia 45 tahun itu kesal karena dimintai Rp400 ribu oleh korban untuk kegiatan study tour sekolah di saat tak mempunyai uang.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengungkapkan pelaku membunuh dengan cara mencekik, sehingga membuat korban kehabisan nafas.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah rumah kosong yang dekat dengan lokasi tempat kerja pelaku. Sebelum Budi nekat membunuh Delis, keduanya memang terlibat cek cok.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Delis Sulistina, Siswa SMP yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong
"Awalnya korban minta uang Rp400 ribu, tapi tak bisa dipenuhi pelaku. Lantas, keduanya terlibat cek cok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," kata Anom di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/2/2020).
Setelah dipastikan tewas, lanjut Anom, pelaku sempat membiarkan jasad anaknya berada di rumah kosong tersebut. Kemudian pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya yang lokasinya tak jauh dari lokasi pembunuhan.
Baru setelah pulang kerja, pelaku membawa jenazah anaknya tersebut ke sekolah memakai sepeda motor. Setelah itu, pelaku memutuskan membuang jasad anaknya ke gorong-gorong SMPN 6 Tasikmalaya.
"Setelah mengakui anaknya tewas, pelaku langsung membawa jenazah korban ke gorong-gorong sekolahnya sekaligus tempat penemuan mayat korban sebulan lalu," kata Anom.
Terungkapnya kasus pembunuhan Delis Sulistina bermula dari informasi warga Cilembang Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.
Warga di lokasi kejadian digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Baca Juga: Pembunuh Siswa SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Ternyata Ayahnya Sendiri
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam Pramuka lengkap dan juga mengenakan kerudung.
Di samping jasad korban, terdapat tas sekolah berwarna pink yang berisi buku-buku pelajaran sekolah milik korban.
Tak lama setelah itu, Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase.
Setelah berhasil dievakuasi, ternyata di dalam buku-buku tertera nama korban, yaitu Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.