JAKARTA - Dalam hubungan antara manusia seperti orang tua dan anak, ada hak dan kewajiban yang dimiliki oleh anak dan orang tuanya. Salah satu kewajiban orang tua diantaranya yaitu menyayangi anaknya dengan sepenuh hati, bila kewajiban ini sudah terpenuhi maka sudah menjadi haknya pula mendapat perlakuan hormat dari anaknya.
Menyayangi anak dalam bentuk ketulusan hati seringkali terwujud dalam doa yang dipanjatkan orang tua, namun apa jadinya bila anak seringkali bertindak diluar harapan dan keinginan orang tuanya yang diwujudkan dengan perlakuan kasar atau ucapan yang buruk?
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Risalatul Mu‘awanah wal Mudzaharah wal Muwazarah, halaman 141, menjelaskan tentang larangan mendoakan jelek dan melaknat, baik ditujukan pada anak, diri sendiri, orang lain maupun sesuatu apa pun di luar dirinya sebagai berikut:
“Jangan sekali-kali mendoakan datangnya bencana atau mengutuk diri sendiri, keluargamu, hartamu ataupun seseorang dari kaum Muslimin walaupun ia bertindak dzalim terhadapmu, sebab siapa saja mengucapkan doa kutukan atas orang yang mendzaliminya, berarti ia telah membalasnya.
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk diri kalian sendiri, dan janganlah kalian mendoakan kejelekan untuk anak-anak kalian, serta jangan mendoakan kejelekan untuk harta kalian. Janganlah kalian berdoa seperti itu karena boleh jadi bersesuaian dengan satu waktu dari Allah yang jika Dia diminta sesuatu pada waktu tersebut, Dia pasti mengabulkannya untuk kalian.” (HR. Muslim no. 309)
Sebab asalnya manusia itu memang bersifat terburu-buru. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’: 11)
Selain itu doa kejelekan dan kebinasaan bisa saja dikabulkan. Dalam ayat lain disebutkan,
“Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka.” (QS. Yunus: 11)
Mendoakan jelek atau melaknat siapa pun dan apa pun dari kaum Muslimin termasuk anak, diri sendiri dan keluarga, harta benda, serta orang lain agar tertimpa suatu bencana sangat tidak dianjurkan sekalipun mereka telah berbuat kedzaliman kepada kita.
Artinya tidak sepantasnya kita melakukan hal yang sama buruknya sebab mendoakan jelek dan melaknat bukan akhlak karimah. Doa yang sebaiknya diucapkan untuk orang yang telah berbuat dzalim adalah doa yang baik saja, misalnya agar ia mendapatkan hidayah dari Allah SWT, lalu menyadari kesalahannya dan bertobat.
Wallahu a’lam bish-shawabi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.