JAKARTA, KOMPASTV – Rencana memulangkan 74 WNI yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess yang berada di perairan Yokohama, Jepang, tinggal menunggu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan sudah ada dua opsi dalam proses evakuasi 74 dari 78 WNI di kapal Diamond Princess.
Opsi pertama evakuasi menggunakan Kapal Rumah Sakit dr. Suharso milik TNI AL serta opsi kedua penjemputan melalui udara seperti yang dilakukan pemerintah pada 238 WNI dari Wuhan, China.
Baca Juga: Karantina akan Berakhir, 4 WNI Kapal Diamond Princess Terpapar Corona
Menurut Muhajir, kedua opsi tersebut sudah disodorkan ke Presiden Joko Widodo dan tinggal menunggu opsi mana yang di accepted alias di acc atau disetujui.
"Nanti, kalau sudah dapat petunjuk dari Presiden, (baru) ditentukan lokasi observasi," ujar Muhajir usai rapat koordinasi evakuasi 74 WNI ABK Kapal Diamond Princess di Kantor Kemenko PMK, Kamis (2/20/2020).
Muhajir menambahkan selain opsi penjemputan, tempat observasi bagi para WNI tersebut juga sudah disodorkan ke Jokowi. Menurutnya ada sejumlah tempat yang bisa dipilih Jokowi, salah satunya Natuna.
Kemungkinan kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau itu menjadi pilihan karena telah sukses menjadi tempat observasi WNI dari Wuhan selama 14 hari. Namun demikian, keputusan tempat observasi ada di tangan Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Minta 74 WNI di Kapal Diamond Princess Jepang Segera Dievakuasi
"Tadi kami sudah mengajukan beberapa opsi kepada Bapak Presiden, dan masih akan dipertimbangkan," ujar Muhadjir.
Jumlah WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess sebanyak 78 orang. Empat orang WNI diantaranya dinyatakan positif terjangkit virus corona. Sementara, 74 lainnya negatif namun tetap menjalani karantina.
Nantinya WNI yang dievakuasi pulang ke Tanah Air hanyalah yang sementara ini dinyatakan tidak terjangkit virus corona. Sementara, yang sudah diidentifikasi terjangkit virus corona, diputuskan untuk telebih dahulu menjalani perawatan di rumah sakit Yokohama, Jepang.
Dikutip dari Kompas.com, 78 WNI tersebut bekerja menjadi anak buah kapal di kapal Diamond Princess yang berlayar di perairan Yokohama, Jepang.
Baca Juga: 3 WNI di Jepang dan 1 WNI di Singapura yang Terinfeksi Corona, Bagaimana Tanggapan Pemerintah?
Akibat wabah virus corona, seluruh isi kapal yang berjumlah 3.711 penumpang, termasuk 1.045 kru terpaksa dikarantina di Yokohama pada Senin (3/2/2020).
Karantina dilaksanakan setelah 10 orang di dalam kapal terdiagnosis positif terinfeksi virus corona. Perusahaan kapal Carnival menyebutkan, 10 orang itu terdiri dari dua warga negara Australia, tiga dari Jepang, tiga lainnya dari Hong Kong, satu orang Amerika Serikat, dan satu orang merupakan kru kapal asal Filipina.
Belakangan, jumlah orang yang terjangkit virus corona di kapal pesiar itu bertambah menjadi 14 orang. Empat orang lainnya merupakan kewarganegaraan Indonesia.
Sebelum tiba di Yokohama, kapal ini diketahui sudah berhenti di sejumlah negara, yakni Vietnam, Taiwan, serta Pelabuhan Kagoshima di Pulau Kyushu dan Pelabuhan Naha di Okinawa, Jepang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.