JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik menggelar Sensus penduduk tahun 2020.
Metode Sensus secara online atau daring, berlangsung sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020, sedangkan Sensus secara konvensional dengan mendatangi rumah warga akan diadakan pada bulan Juli mendatang.
Metode Sensus daring akan menjangkau 28,9 persen masyarakat, dan akan meringankan beban petugas dan relawan Sensus konvensional.
Sementara, untuk Sensus dengan metode konvensional, dijadwalkan akan berlangsung bulan Juli 2020.
Petugas akan mendatangi rumah warga.
BPS akan melibatkan 340.000 petugas dengan 74.000 koordinator tim di 34 provinsi dan 514 kabupaten-kota.
Kepala badan pusat statistik suhariyanto, menyatakan Sensus penduduk digelar untuk menyambut bonus demografi yang puncaknya akan berlangsung sekitar tahun 2021.
Ia menjamin, keamanan data lebih dari 200 juta warga Indonesia bisa dipertanggungjawabkan.
Mayoritas masyarakat sendiri masih belum tahu mengenai Sensus penduduk tahun 2020.
Berdasarkan jajak pendapat litbang kompas terhadap 530 responden di 17 kota besar di Indonesia pada 12 dan 13 Februari 2020, sebanyak 60,9 persen menyatakan tidak tahun adanya Sensus penduduk tahun 2020.
Hanya 39,1 persen yang menyatakan mengetahui Sensus.
Dari jajak pendapat juga diketahui, sebanyak 54,3 persen responden tidak tahu bahwa Sensus penduduk tahun 2020 akan menggunakan metode daring.
Sebanyak 30,4 persen responden mengaku tahu, dan bersedia mengisi daring.
Sedangkan sisanya, 15,3 persen responden mengaku tahun tapi tidak bersedia mengisi daring, dan memilih menunggu didatangi petugas Sensus.
Terkait preferensi apakah memilih mengisi data Sensus secara daring atau didatangi petugas Sensus, sebanyak 22,3 persen responden menyatakan tidak masalah dengan kedua metode tersebut, 25,8 persen memilih mengisi secara daring, dan sebanyak 51,5 responden memilih didatangi petugas Sensus di rumahnya.
Sensus penduduk berguna untuk memperoleh informasi kependudukan menuju satu data Indonesia.
Manfaatnya banyak, dari pemetaan program pembangunan hingga data untuk pemilihan umum.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.