MADIUN, KOMPAS.TV - Sedotan bambu karya perajin di Madiun, Jawa Timur menjadi rebutan pasar ekspor di Asia dan Eropa.
Sedotan ini ramah lingkungan.
Selain itu, serat pada bambu berkhasiat untuk menyaring radikal bebas pada minuman.
Sedotan bambu ini diproduksi oleh Fahmi, perajin asal Madiun bersama 4 orang temannya.
Ia memproduksinya sendiri dengan memanfaatkan ruang kosong di rumahnya.
Bambu yang ia gunakan adalah bambu jenis apus, yang tentunya dapat ia temukan dengan mudah di lereng Gunung Wilis.
Menurutnya, membuat sedotan bambu tidak sulit.
Bambu yang sudah dikeringkan, dipotong dengan ukuran panjang 20-24 cm dengan alat pemotong kayu yang sudah dimodifikasi.
Setelah dipotong, kulit bambu kemudian dihaluskan untuk menghilangkan kotoran dari alam dan menampakkan serat kulit luar bambu.
Bekas potongan pada dua ujung bambu dan lubang bambu juga dibersihkan dengan amplas yang digerakkan mesin bor.
Dalam sebulan, Fahmi mampu menhasilkan 30.000 sedotan bambu.
Di luar negeri, harga per batang sedotan adalah 1 dolar di negara masing-masing.
Dalam sebulan, Fahmi dapat mencapai omset hingga 90 juta rupiah.
Sementara di negeri sendiri, harga sedotan bambu adalah 2.000 rupiah.
Menurutnya, sedotan bambu lebih diminati di luar negeri karena lebih ramah lingkungan dan mereka lebih peduli akan alam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.