KOMPAS TV - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengaih janji Zulkifli Hasan atau biasa disapa Zulhas terkait pemberian dukungan pembentukan panitia khusus atau Pansus Jiwasraya di DPR.
Menurut Sohibul, Zulhas sebelumnya berjanji bakal ikut mendukung pembentukan Pansus Jiwasraya. Dukungan itu akan diberikan jika Zulhas terpilih kembali sebagai ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN).
"Beliau (Zulkifli) mengatakan PAN Insya Allah ikut, tetapi setelah nanti beliau terpilih kembali dan beliau terpilih kembali," kata Sohibul di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Baca Juga: Nasabah Jiwasraya Akui Kecewa Hasil Pertemuan OJK
Menurut Sohibul, Zulkifli menyampaikan dukungan pembentukan Pansus Jiwasraya kepadanya di hadapan anggota DPR dari Fraksi PAN, yaitu Yandri Susanto dan Eddy Soeparno.
“Sewaktu (Zulhas) ketemu saya bicara begitu. Di situ disaksikan saudara Yandri, sekjen juga. Beliau mengatakan, 'Yandri, Eddy nanti kita ikutlah dalam pansus ini'," ujar Sohibul.
Sejauh ini, baru dua fraksi di DPR yang mendukung pembentukan Pansus Jiwasraya, yakni PKS dan Partai Demokrat. Kedua partai itu telah menyerahkan surat usulan pembentukan Pansus Jiwasraya pada Selasa (4/2/2020).
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, berharap usulan pihaknya terkait pembentukan Pansus Jiwasraya bias diproses sesuai ketentuan undang-undang.
Menurut dia, usul pansus yang diserahkan Fraksi PKS dan Fraksi Partai Demokrat telah memenuhi syarat. Karena itu, ia meminta jangan ada pihak yang menjegal di tengah jalan.
"Jangan terkesan sebelum proses demokrasi sudah dijegal duluan, itu tidak boleh," kata Jazuli.
Baca Juga: Korban Jiwasraya Minta OJK Ambil Sikap Tegas
Itu sebabnya, Jazuli meminta agar pimpinan DPR membiarkan proses demokrasi di rapat paripurna berjalan apa adanya. Jazuli mengaku tak masalah usul Pansus Jiwasraya ditolak pada saat paripurna.
"Kami harap pimpinan DPR menghormati peraturan perundang-undangan, selama itu sudah memenuhi syarat, ya harus diproses,” ujar Jazuli.
“Persoalan dalam mengambil keputusan nanti kalah voting tak maslah, karena di situ ada demokrasi. Jangan sebelum dibahas sudah dicegah.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.