KOMPAS.TV - Pemuda Muhammadiyah nilai wacana pemulangan WNI eks ISIS perlu dikaji ulang.
Pemerintah diharapkan menyeleksi WNI bekas simpatisan ISIS secara ketat, mempertimbangkan nilai kemanusiaan dan hak Warga Negara.
Baca Juga: Beda Pendapat soal Pemulangan WNI Eks ISIS ke Indonesia
Pemerintah perlu mengingat komitmen dalam pemberantasan terorisme dan radikalisme terkait pemulangan eks ISIS.
Jikalau pemerintah melakukan pemulangan, Muhammadiyah menyarankan eks ISIS direhabilitasi di suatu tempat tanpa berbaur dengan masyarakat, sampai terbebas dari pemahaman radikalisme dan kembali mencintai NKRI.
Hal serupa juga disampaikan oleh pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib.
Ridlwan mengingatkan pemerintah bahwa hal terkait ideologi merupakan hal yang sulit dideteksi, apalagi di Indonesia belum ada prosedurnya.
Eks ISIS tidak bisa hanya sekedar menulis surat pernyataan di atas kertas pro-NKRI. ISIS juga punya doktrin taqiyah atau berpura-pura di depan musuh. Dengan kata lain, eks ISIS ini mudah berbohong.
Baca Juga: Korban Serangan Teroris Sangat Menentang Eks ISIS Kembali ke Indonesia
Sementara itu, korban ledakan bom di Surabaya yang dilakukan oleh ISIS, Ipda Ahmad Nurhadi menyebutkan jika ia masih trauma dengan ISIS dan menolak dengan tegas pemulangan WNI Eks ISIS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.