Kompas TV nasional berita kompas tv

Survei IPO: Yasonna, Fachrul dan Johnny Layak Diganti

Kompas.tv - 8 Februari 2020, 19:54 WIB
survei-ipo-yasonna-fachrul-dan-johnny-layak-diganti
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Loly, Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate perlu diganti.

Berdasarkan hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah yang dilakukan Political Opinion (IPO) ketiganya mendapat sorotan dari publik.

Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menjelaskan sebanyak 36 persen dari 1.600 responden nama Yasonna masuk dalam persepsi menteri yang layak diganti. Setelah itu di posisi kedua ada nama Fachrul dan ketiga Politisi Nasdem, Johnny G Plate.

Baca Juga: Misteri Keberadaan Harun Masiku, ICW Sebut Yasonna Bisa Dijerat UU Tipikor

"Menag Fachrul Razi dengan perolehan angka 32 persen, kemudian yang ketiga adalah Menkominfo Johnny Plate dengan 29 persen," ujar Dedi dalam diskusi bertajuk '100 Hari Kabinet Jokowi-Maruf', di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020).

Dedi menambahkan landasan responden menilai ketiganya layak diganti karena dinilai memiliki kinerja buruk. Selain itu isu korupsi, membuat kegaduhan di publik dan ada konflik kepentingan juga mempengaruhi penilaian publik.

Hasil Survei yang dilakukan pada 10 Januari-31 Januari 2020 itu mengungkapkan 27,5 persen responden menilai Kemenag memiliki kinerja buruk, 25 persen menilai Kemenkum HAM buruk. Selebihnya 31 persen dipengaruhi isu korupsi terhadap Kementerian tersebut, kemudian 8 persen karena kegaduhan. 

"Kemudian 11 persen karena Menterinya dianggap orang partai politik," ujar Dedi.

Baca Juga: Menag Fachrul Razi Tegaskan Tetap Rekomendasikan Izin Perpanjangan FPI

Adapun survei ini menggunakan teknik wellbeing purposive sampling (WPS) terhadap 1.600 responden. Validitas data dengan metode ini berada dalam rentang minimim 94 persen dan maksimum dan maksimum 97 persen. IPO sendiri adalah lembaga survei yang bergerak di bidang media, demokrasi dan isu gender sejak 2017 
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x