JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasca-kekalahan ISIS di Suriah dan Irak, ribuan simpatisan ISIS yang terdiri perempuan dan anak-anak membanjiri berbagai kamp pengungsian. Mereka datang ke Suriah karena terpikat pada mimpi kekhalifahan ISIS dan melepaskan kewarganegaraan asal mereka.
Namun kini nasib mereka kini terkatung-katung di pengungsian dan berharap bisa kembali ke negara asal tak terkecuali sekitar 600 simpatisan ISIS asal Indonesia. Mereka menyatakan ingin kembali ke Indonesia. Padahal sebelumnya mereka bahkan telah membakar paspor Indonesia.
Seperti yang diungkapkan oleh Leva, wanita asal Indonesia ini sebelumnya datang ke Suriah karena pengaruh propaganda ISIS lewat internet. Namun kemudian ia lari dari kelompok ISIS dan masuk di kamp pengungsian. Demikian juga dengan Mariam, perempuan dengan empat anak ini juga mengungkapkan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tak Setuju Pulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia
Bak gayung bersambut. Pemerintah Indonesia kini tengah membahas rencana itu. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Namun menurut Menag, rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menko Polhukam.
“Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menko Polhukam,” ujar Fachrul.
Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak mempermasalahkan pemulangan WNI asalkan diteliti lebih dulu oleh lembaga yang berwenang.
"Ya nanti tentunya nanti ada lembaga-lembaga yang diberi wewenang. Saya kira itu tugas BIN, Kepolisian untuk teliti mereka," ujar Prabowo di Natuna, Rabu (5/2/2020).
Baca Juga: BNPT Luruskan Kabar Soal Pemulangan 600 WNI Eks ISIS
Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo. Secara pribadi, Presiden Jokowi menegaskan tidak setuju untuk memulangkan WNI yang pernah menjadi simpatisan ISIS. Meski demikian, keputusan soal ini akan dibahas dalam rapat terbatas karena perlu perhitungan yang detail.
"Ya kalau bertanya kepada saya (sekarang), ini belum ratas (rapat terbatas) ya. Kalau bertanya kepada saya (sekarang), saya akan bilang tidak (bisa kembali). Tapi, masih dirataskan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Pemerintah Amerika meminta agar mantan anggota ISIS dipulangkan dan diproses di negara asal masing-masing. Namun seruan ini ditolak oleh negara-negara Eropa. Umumnya mereka enggan mengambil risiko memulangkan warganya yang telah bergabung dengan isis kembali manjadi warga negara mereka.
#WNI #ISIS #PrabowoSubianto
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.