KOMPAS.TV - Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Barat membongkar praktek prostitusi online di Kota Padang, Minggu (26/1/2020).
Kali ini, satuan petugas Subdit V Cyber Crime itu menggerebek sebuah kamar hotel berbintang yang di dalamnya terdapat seorang pekerja seks komersial (PSK) bersama seorang warga.
Baca Juga: Polda Sumbar Tetapkan Tersangka PSK dan Mucikari Prostitusi Online di Padang
Polisi berhasil mengamankan PSK berinisial N (27) itu dan menetapkannya sebagai tersangka.
Dari luar kamar hotel itu, petugas Polda Sumbar mengamankan AS (24) yang menjadi mucikari dan ditetapkan sebagai tersangka pula.
Adapun warga yang bersama PSK N di dalam kamar hotel itu tidak ditangkap dan tidak dijadikan tersangka.
"Setelah kita dalami kasusnya ternyata N dan AS adalah pelaku. N bukan korban tapi pelaku yang dijerat dengan Undang-Undang Nomor 19 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," ujar Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.
Menurut Stefanus, penetapan tersangka terhadap keduanya itu berdasarkan hasil penyidikan NN meminta AS untuk mencarikan pelanggan.
"PSK itu juga mengeksploitasi dirinya sendiri melalui sebuah aplikasi (Michat)," tutur Stefanus.
Penyidik juga telah memeriksa ahli ITE, ahli bahasa, dan ahli pidana.
"Saat ini, masih dalam tahap melengkapi berkas. PSK dan mucikari sudah ditahan. Harapan kita, dengan diterapkannya UU ITE ini bisa memberantas prostitusi online di Kota Padang,” jelas Stefanus.
Penggerebekan praktek prostitusi online di hotel Padang itu menjadi ramai dan viral lantaran mempersoalkan kehadiran Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade.
Bahkan, menurut pengakuan tersangka N, Andre Rosiade turut terlibat dalam penjebakan dirinya saat digerebek itu.
Andre juga dituduh orang yang berada di balik adanya penggerebekan ini.
Warga yang bersama N di dalam kamar hotel itu pun terduga sebagai ajudan Andre dengan inisial B.
Baca Juga: Polisi Bantah Ada Unsur Jebakan dalam Penggerebekan Prostitusi Online di Padang
Namun demikian, saat Kompas TV mewawancarai Andre Rosiade dalam program Sapa Indonesia Malam, Rabu (5/2/2020), Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini membantah itu semua.
Ia mengatakan, penggerebekan yang dilakukan oleh aparat Polda Sumbar terkait prostitusi online di salah satu hotel berbintang di Padang berdasarkan laporan warga kepada dirinya.
"Jadi tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," kata Andre.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.