KOMPAS.TV – Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Pulau Bali menurun drastis. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, Bali, kunjungan awal tahun cukup tinggi, yakni lebih dari 2.000 wisatawan Tiongkok setiap harinya.
Namun, mulai akhir Januari 2020 terjadi penurunan. Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali anjlok makin parah terjadi awal Februari 2020.
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengakui bahwa selama ini wisatawan asing dari Tiongkok paling banyak mengunjungi Pulau Nusa Penida dengan keindahan pantai berpasir putihnya. Jumlahnya sebesar 70 persen, sedangkan sisanya wisatawan dari Eropa, Australia, dan Asia.
“Dari Januari masih seimbang, tetapi setelah kemarin bahwa kunjungan pariwisata yang pada umumnya adalah China sangat turun tajam. Apalagi di Lembongan rata-rata hanya 15 kunjungan wisata,” katanya.
Baca Juga: Waduh! Ribuan Wisatawan Batalkan Kedatangan ke Bali
Dia mengakui bahwa anjloknya jumlah wisatawan Tiongkok karena wabah virus corona. Pihaknya pun saat ini hanya mengandalkan kunjungan turis dari Eropa, Australia, dan Asia yang tidak terdampak virus corona.
“Sudah tentu nanti upaya-upaya kita lakukan dan jangan ketergantungan pada satu negara. Kita perintahkan dinas pariwisata untuk promosikan. Sehingga ketergantungan dengan satu negara bisa diatasi,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta menambahkan, selama ini kunjungan turis Tiongkok ke Nusa Penida hanya satu kali saja atau one day trip. Wisatawan datang pagi lalu siang atau sore kembali ke Denpasar dan menginap di Wilayah Denpasar atau Badung.
“Wisatawan yang menginap di Klungkung kebanyakan dari Eropa, Australia, dan wisatawan domestik,” katanya.
Baca Juga: Pariwisata Bali Menurun Terkena Dampak Virus Corona
Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Karangasem, Bali. Dampak virus corona yang bersumber di Kota Wuhan, China, memengaruhi kunjungan wisatawan di Kabupaten Karangasem. Bahkan sejak pertengahan Januari 2020 terjadi penurunan drastis sekitar 50 persen.
Salah satunya terjadi di obyek wisata Tirta Gangga, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Biasanya obyek taman air peninggalan Kerajaan Karangasem ini dalam sehari bisa mencapai seribu pengunjung. Namun kini hanya mencapai 500 orang per hari
Malahan, sejak beberapa hari belakangan sudah tidak ada lagi kunjungan wisatawan asal Tiongkok. Padahal biasanya kunjungan ke Tirta Gangga didominasi bule China.
“Sangat drastis penurunannya. Sama sekali tidak ada lagi kunjungan wisatawan China lagi.
Yang kita lihat di sini kunjungan dari wisatawan Filipina, Eropa, dan India,” ungkapnya.
Dia mengakui bahwa selama ini promosi wisata hanya berfokus pada turis China. “Karena ada isu virus corona membuat kunjungan tamu China sangat menurun drastis. Semoga kunjungan dari negara lain bisa meng-cover,” jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.