CIMAHI, KOMPASTV - Australia, hingga Jepang telah kerahkan langkah konkret mengevakuasi warganya di Wuhan, Provinsi Hubei.
Hal ini seiring bertambahnya jumlah korban jiwa yang terinfeksi virus corona.
Semua mata tertuju pada Wuhan, hingga Rabu (29/01/2020) tercatat ada 132 korban jiwa dan hampir 6.000 orang terinfeksi virus corona di China.
Ada sekitar 240 WNI di Provinsi Hubei.
Pemerintah belum bisa memulangkan warganya ke Tanah Air karena terkendala beberapa hal.
Padahal, sejumlah warga negara Indonesia di sana berharap bisa segera dipulangkan.
Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah punya opsi untuk mengevakuasi WNI di Wuhan dan beberapa kota lainnya di China yang terpapar virus mematikan tersebut.
“Pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi, tetapi sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci.” ungkap Presiden Jokowi saat berkunjung ke Puskesmas Cimahi Selatan, Jawa Barat, Rabu 29 Januari 2020.
Bahkan, TNI AU telah menyiagakan 2 unit Boeing B737, 1 unit C130 Hercules, dan Batalyon Kesehatan yang siap diberangkatkan dari Halim Perdanakusuma menuju Wuhan, China.
Namun pesawat dan tim evakuasi belum bisa diberangkatkan, lantaran belum ada izin resmi dari pemerintah China.
Menurut Jokowi, hal yang paling penting saat ini adalah bagaimana Kedutaan Besar Republik Indonesia di China terus menjalin komunikasi dengan WNI di sana.
“tetapi paling penting komunikasi antara KBRI dengan mahasiswa, dan masyarakat di sana saling terjalin dengan baik. Yang paling penting itu. Dalam waktu 4-5 hari urusan logistik.”ungkap Jokowi
WNI di Wuhan dan 15 kota lainnya belum bisa dipulangkan karena kota-kota tersebut masih diisolasi.
Akibatnya, sulit masuk atau ke luar kota itu sulit karena aksesnya ditutup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.