JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyatakan akan berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia, terkait penculikan WNI di Perairan Sabah, Malaysia, oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Kemarin pemerintah Indonesia resmi sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mohon peran aktif Malaysia di dalam mengantisipasi dan menangani perompakan oleh Abu Sayyaf," ujar Mahfud saat menghadiri diskusi 'Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia' di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Menurut dia, Indonesia dan Malaysia mesti punya komitmen yang sama terhadap penculikan yang dilakukan Abu Sayyaf. Sebab, kata Mahfud MD, yang sering terjadi adalah hanya WNI yang diculik.
"Yang orang Indonesia saja yang selalu ditangkap, supaya Malaysia juga ikut menangani karena selalu terjadi di Perairan Malaysia," ucap Mahfud.
Baca Juga: Baru Saja 3 WNI Dibebaskan, Kini Ada Lagi 5 WNI Diculik Abu Sayyaf
Dari delapan kru kapal yang semuanya WNI, lima orang di antaranya diculik. Sementara itu, tiga di antaranya dibebaskan bersama kapal mereka. Dikutip dari Harian Kompas (20/01/2020), 8 WNI ditangkap kelompok Abu Sayyaf di wilayah perairan Sabah, Malaysia, Kamis (16/1), sekitar pukul 20.00. Diketahui, aksi penculikan ini merupakan aksi penculikan baru setelah seorang nelayan Indonesia, yang telah ditahan kelompok Abu Sayyaf selama 115 hari, telah dibebaskan di Sulu pada 15 Januari 2020. Kelima orang WNI yang masih hilang yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53). Belakangan diketahui, berdasarkan informasi dari keluarga, seorang WNI yang masih berusia 11 tahun, Mohamad Khairuddin, juga ikut menjadi korban penculikan.
#AbuSayyaf #MahfudMD
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.