JAKARTA, KOMPAS.TV - Dunia geger gara-gara kasus wabah pneumonia, akibat virus corona misterius asal Wuhan, Tiongkok.
Semua negara waspada termasuk Indonesia.
Petugas kantor kesehatan pelabuhan Kota Batam, Kepulauan Riau, memperketat pintu masuk wisatawan asal mancanegara.
Sebuah alat thermal scan atau pendeteksi suhu tubuh dipasang di tiap-tiap pintu kedatangan.
Alat ini bisa secara otomatis memantau suhu tubuh dan menunjukkan jika ada orang yang suhu tubuhnya di atas normal yakni 36 hingga 37 derajat celcius.
Upaya ini dilakukan karena batam adalah salah satu kota yang jadi pintu masuk wisatawan asing terutama asal Tiongkok dan Singapura.
Terlebih, 3 warga Singapura, terdiagnosa terjangkit wabah virus misterius ini.
Meski belum memutuskan untuk melakukan pelarangan perjalanan atau travel baik dari Tiongkok ke Indonesia atau sebaliknya, Kementerian Kesehatan Indonesia tetap waspada dan menempatkan alat pendeteksi suhu tubuh di 135 pintu masuk negara di bandara atau pelabuhan.
Sementara itu hingga Selasa (21/01/2020), Tiongkok mengonfimasi korban meninggal akibat virus korona misterius asal Kota Wuhan ini menjadi 6 orang dan lebih dari 300 orang terinfeksi.
Pemerintah Tiongkok pun berpacu dengan waktu mencegah penyebaran virus selama libur tahun baru imlek.
Pasalnya, ilmuwan Tiongkok menyebut, virus ini tak hanya bisa menyebar dari hewan, tetapi juga bisa menyebar antar-manusia.
Terlebih, jutaan orang dipastikan akan kembali ke kampung halaman dalam musim libur yang paling ditunggu warga Tiongkok ini.
Di Bandara Internasional Wuhan, petugas memeriksa penumpang menggunakan kamera thermal dan pistol pemantau suhu.
Gejala yang muncul jika terinfeksi virus korona baru ini adalah demam, batuk, dan sulit bernafas.
Pada kasus yang lebih parah bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, hingga gagal ginjal dan kematian.
Organisasi kesehatan dunia juga akan menggelar pertemuan darurat 22 Januari ini di Jenewa untuk membahas penyebaran dan menentukan apakah virus ini layak dinyatakan wabah dan darurat kesehatan Internasional.
Pasalnya, belum ada obat atau antivirus yang ditemukan untuk menyembuhkannya.
Wabah virus ini pertama kali teridentifikasi di Kota Wuhan, Tiongkok dan dikaitkan dengan pekerja di pasar grosir huanan yang menjual hasil laut, burung, dan hewan.
Pasar ini pun ditutup pada 1 Januari 2020 untuk disucihamakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.