SEMARANG, KOMPAS.TV - Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, meminta maaf kepada masyarakat.
Ia juga mengakui bahwa Keraton Agung Sejagat, di Purworejo, Jawa Tengah, adalah khayalannya semata.
Toto Santoso menyesal dan meminta maaf, karena Keraton Agung Sejagad khayalannya membuat resah masyarakat Purworejo.
Meski sudah mengakui kerajaan mereka hanya khayalan, proses hukum bagi para tersangka terus berjalan.
Termasuk pemeriksaan kejiwaan terhadap raja dan ratu Keraton.
"Pada kesempatan ini, saya mohon maaf karena Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif. Kemudian, janji kepada pengikut saya juga fiktif, selanjutnya telah membuat resah masyarakat Purworejo pada khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya," ungkap Toto di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (21,01,2020).
Muhammad Sofyan, kuasa hukum Toto, mengatakan permintaan maaf merupakan upaya kliennya untuk kooperatif dengan proses hukum.
"Kalau melihat penetapan pasalnya, dengan seperti ini tidak bisa menghentikan proses hukum. Harapan kita proses berjalan seperti biasanya," jelasnya.
Terkait uang yang sudah dikeluarkan para pengikut Keraton Agung Sejagat, Sofyan masih belum mau berkomentar.
Toto juga disebut mewajibkan pengikutnya membayar iuran yang besarnya mencapai puluhan juta rupiah.
"Diwajibkan membayar iuran yang selanjutnya dijanjikan akan memperoleh kehidupan yang lebih baik," kata Rycko.
Selain melakukan penipuan dengan mendirikan Keraton Agung Sejagat, pada 2016, Totok Santoso ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (Jogja dec).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.