Usai banjir yang merendam sebagian besar kota Jakarta, muncul ide dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menggunakan toa untuk memberikan kabar jika terjadi banjir.
"Salah satu hal yang akan diterapkan baru, bila ada kabar (akan banjir), maka pemberitahuannya akan langsung ke warga. Jadi kelurahan bukan ke RW, RT, tapi langsung ke masyarakat berkeliling dengan membawa toa (pengeras suara) untuk memberitahu semuanya, termasuk sirine," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu, 8 Januari 2020.
Menanggapi rencana pembelian toa untuk banjir, pegiat media sosial, Rudi Kamri, mempertanyakan mengapa kebijakan toa baru dikeluarkan sekarang sebagai bentuk early warning system untuk banjir. Menjawab hal itu, Muslim Muin, anggota TGUPP DKI menyatakan bahwa toa bukanlah bagian dari early warning system. Toa hanyalah alat untuk menyampaikan informasi jika terjadi banjir.
Ikuti debat seru soal toa untuk banjir Jakarta, bersama Azas Tigor Nainggolan (Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta), Muslim Muin (TGUPP DKI), Yayat Supriyatna (Pengamat Tata Kota), Abraham Lunggana( Ketua Bamus Betawi), Rudi Kamri (Pegiat Media Sosial), dan M. Qodari (Direktur Eksekutif Indo Barometer), di talkshow ROSI eps Gugatan Banjir: Politik atau Hukum? Tayang 16 Januari 2020, di Kompas TV Independen Tepercaya.
Jangan lewatkan dialog seru lainnya di program ROSI setiap hari Kamis pukul 20.00 WIB hanya di @kompastv
Dan follow akun Instagram talkshow ROSI @rosi_kompastv
juga Twitter di @Rosi_KompasTV
#RosiKompasTV #GugatanBanjir #Rosi #KompasTV #TalkshowRosi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.