Pemimpin Kelompok Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah, Toto Santoso terus menyita perhatian masyarakat.
Di tengah era modern dan serba canggih ini, Toto mengaku memperoleh wangsit agar mendirikan kerajaan baru.
Baca Juga: Raja Totok dan Ratu Dyah Diamankan Saat Jalan Pulang ke Keraton Agung Sejagat
Pengikut Toto diklaim mencapai ratusan orang dan kelompoknya ini berani mendeklarasikan secara terbuka di tengah masyarakat dengan memanfaatkan media sosial.
Siapa sebenarnya Toto Santoso ini ?
Berikut adalah sejumlah fakta tentang Toto Si Raja Keraton Agung Sejagat yang bikin geger di Purworejo dan jagat maya:
1. KTP Jakarta, tinggal di Yogyakarta
Kepada polisi, Toto mengaku bukanlah warga Purworejo, Jawa Tengah. Berdasarkan dari KTP yang dimiliknya, pria berusia 42 tahun ini tercatat tinggal di Jalan Mangga Dua VIII RT 012/RW 005 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Kompas.com mencoba memastikan lokasi tersebut bersama dengan Lurah Ancol Rusmin dan salah seorang tokoh masyarakat bernama Ramosin.
Dirinya menjelaskan, Toto memang sempat tinggal di alamat tersebut sebelum tahun 2016.
Namun, pasca kebakaran yang melanda permukiman di pinggir rel tersebut, ia pindah.
"Dulu dia emang sempat tinggal di situ, terus abis kebakaran ya sudah enggak di sana lagi," ujar Ramosin.
2. Mengaku dapat wangsit
Setelah tertangkap beberapa hari lalu, Toto mengakui alasan dirinya membentuk Keraton Agung Sejagat lantaran memperoleh wangsit atau bisikan gaib dari leluhur dan raja Sanjaya keturunan raja Mataram.
Wangsit itu, menurut Toto, adalah untuk meneruskan pendirian kerajaan Mataram di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.
"Jadi dia itu meyakinkan orang-orang dengan mengumpulkan kartu-kartu identitas dari PBB, United Nations agar dia dianggap punya kredibilitas dan berkuasa sebagai seorang raja," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelda Daniel, di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (15/1/2020).
Baca Juga: Keraton Agung Sejagat Klaim Punya Izin dari PBB
3. Tahun 2016 mendirikan organisasi JOGJA-DEC
Pada tahun 2016, Toto pernah diwawancarai Tribunnews terkait organisasi sosial yang dia buat di Yogyakarta, Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.