Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD akan memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani ke kantornya mulai pekan depan.
Rencana pemanggilan itu tak lain adalah untuk meminta informasi dan konfirmasi yang jelas terkait dugaan kasus yang mengarah pada korupsi dana di PT Asabri (Persero).
PT Asabri (Persero) adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus prajurit TNI, anggota Polri, dan pegawai negeri sipil Kementerian Pertahanan serta Polri.
Belum selesai kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero), kini menyeruak dugaan kasus di Asabri.
Baca Juga: Asabri Dirundung Kasus Dugaan Korupsi, Berikut Ulasan Kasus Terdahulunya
Hal itu menjadi sorotan anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang masih sibuk dengan pengawasan atas kasus Jiwasraya.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka mengungkapan bahwa kasus Jiwasraya tidak berbeda dengan Asabri.
“Saya sudah bilang, Jiwasraya adalah Asabri,” ujar Rieke kepada Reporter Rahmat Ibrahim dan Kameramen Abdul Malik dari Kompas TV, di sela-sela acara PDIP, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2020).
Menurut Rieke, sebetulnya kasus seperti Jiwasraya dan Asabri itu kasus sudah sangat lama.
“Terjadinya sekitar sudah lebih dari 10 tahun silam. Bahkan Asabri itu pernah ada kasus besar sebelum ini. Tapi tidak pernah ada follow up tindakan hukum,” kata Rieke.
Bagi Rieke, dari persoalan tersebut, semua asuransi (perusahaan) terutama yang BUMN harus diaudit secara menyeluruh dan dibarengi dengan penegakan hukumnya.
Untuk solusinya, lanjut Rieke, tidak serta merta bail out negara atau konsorsium, yakni asuransi yang tidak masalah turut menanggung.
“Bukan itu solusinya. Selain tidak sehat, juga tidak manusiawi. Persoalan ini semakin didiamkan, ditutupi-tutupi, maka akan semakin besar. Selain tidak sehat,” Rieke menegaskan.
Seperti diketahui, Mahfud MD sempat menyatakan bahwa ada dugaan kuat korupsi di Asabri yang bernilai fantastis, yakni lebih dari 10 triliun rupiah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.