Banjir di Karawang, Jawa Barat belum kunjung surut. Ketinggiannya masih lebih dari setengah meter. Warga yang menjadi korban pun bertahan di pengungsian.
Setelah diguyur hujan sejak Minggu pagi hingga siang, ketinggian banjir yang merendam permukiman warga di Desa Karang Ligar, Teluk Jambe Barat, tak kunjung surut. Warga yang menjadi korban bertahan di teras rumah tetangga dan kerabat yang tidak terdampak banjir.
Mereka tak menghiraukan pengungsian yang didirikan pemerintah Desa, yang jaraknya cukup jauh.
Sejumlah pengungsi korban banjir di Karawang adalah warga lanjut usia, ibu hamil dan anak balita. Mereka terpaksa tinggal di ruang terbuka, di teras rumah warga yang tidak terdampak banjir.
Korban belum bisa kembali ke tempat tinggal mereka, yang masih terendam.
Kebutuhan makanan dan obat-obatan masih terpenuhi dari bantuan para donatur.
Banjir yang merendam wilayah Karawang juga merugikan para petani. Mereka bahkan harus menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah karena padi yang siap panen, terendam banjir. Beberapa di antara petani coba menyelamatkan padi mereka yang masih bisa dimanfaatkan, mengurangi kerugian.
Total lebih dari 50 hektar persawahan di Desa Karang Ligar dan Desa Sukamakmur, terendam banjir.
Ramin masih memiliki harapan mencari sisa padi yang bisa diselamatkan untuk dimakan, ramin membuat perahu rakit sebagai alat untuk mencari dan mengangkut sisa tanaman padinya.
Padi dengan kondisi basah akan mudah membusuk, hingga apabila dijual, harganya anjlok karena kualitas beras akan sangat turun.
Selain ramin, puluhan petani lain juga mengalami hal serupa, mencapai lebih dari 50 hektar sawah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.