Di era dengan mobilitas yang tinggi, bekerja kantoran bisa dilakukan di mana saja, bahkan di dalam pusat perbelanjaan sekalipun. Ini biasa dikenal dengan coworking space. Menjamurnya coworking space di kota-kota besar pun turut membantu penyerapan ruang perkantoran di Indonesia.
Di triwulan 3, okupansi atau penyerapan ruang perkantoran jenis coworking space lebih tinggi dibanding perkantoran konvensional, 85 persen berbanding 78 persen. Suplai perkantoran secara keseluruhan mencapai 600 ribu meter persegi.
Sementara, harga sewa coworking space mencapai 2,5 juta hingga 4 juta rupiah per kubikel dan untuk perkantoran konvensional mencapai 250 ribu hingga 400 ribu rupiah per meter persegi.
JLL memprediksi hingga tahun 2020 suplai perkantoran yang tinggi akan terbantu dengan penyerapan dari perusahaan rintisan. Perusahaan rintisan (startup) atau pun perusahaan berbasis teknologi biasanya lebih gemar menggunakan coworking space. Alasan kuatnya: lebih fleksibel.
Pertumbuhan permintaan coworking space dirasakan oleh pebisnis industri ini, Gowork. Empat tahun berdiri, Gowork sudah memiliki 14 lokasi di Jakarta dan Bali dengan total pengguna sebanyak 15 ribu pengguna aktif dari 500 perusahaan terdaftar. Dan kebanyakan, lokasinya berasa di pusat perbelanjaan. Dari total porsi penyewa, Gowork banyak juga digunakan oleh perusahaan perusahaan besar, 50:50 dibandingkan dengan perusahaan rintisan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.