Presiden Joko Widodo berulang kali menyinggung soal impor minyak yang terus membengkak. Jokowi meyakini, soal impor minyak ini tak lepas dari masih adanya mafia migas. Untuk itu, Presiden memerintahkan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama untuk memberantas mafia migas. Jokowi juga menyinggung soal pembangunan kilang minyak. Ia kesal karena sudah 34 tahun Indonesia tak bangun kilang, padahal keberadaan kilang bisa menekan impor minyak.
Tekad untuk memberantas mafia minyak dan gas juga sempat disampaikan Jokowi akhir November lalu. Pemerintah, kata Jokowi sudah mengetahui pihak yang mendukung impor migas yang menyebabkan difisit neraca perdagangan. Sementara itu, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama mengaku diperintahkan presiden untuk membenahi masalah defisit neraca perdagangan yang selama ini disebabkan impor migas dan produk petrokimia.
Bank Indonesia menyebut, sejak 2011 Indonesia selalu mengalami defisit transaksi berjalan. Salah satu penyebabnya adalah impor minyak yang terbuka lebar. Pemerintah harus meningkatkan eksplorasi sumber-sumber minyak baru dan mencari energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada minyak.
Bagaimana manajemen dan dewan komisaris yang ditunjuk dapat mememulai tugas utama yang dimandatkan presiden? Apa wujud praktik mafia migas yang selama ini ramai disebut namun tak juga dapat diberantas? Kami ulas bersama Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi.
#AhokKomutPertamina #PertaminaIndonesia #PresidenJokowi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.