Situasi ekonomi global yang lesu, semakin mengkhawatirkan. Bank dunia meramal pertumbuhan ekonomi indonesia tahun depan, anjlok ke level 5 persen, turun dari prediksi sebelumnya 5,2 persen. Ia mengunggah gambar payung di tengah badai, di akun instagramnya, menggambarkan situasi ekonomi saat ini.
Jokowi, membubuhi pesan singkat kepada jajarannya, sedia payung sebelum hujan, melalui ekspor, investasi, dan subtitusi barang impor, demi membendung tantangan perekonomian global.
Kewaspadaan akan tantangan perekonomia, juga ditegaskan Jokowi kepada menteri perdagangan dan menteri luar negeri, dalam rapat kabinet 30 Oktober lalu.
Selain kerja sama dagang dengan sejumlah negara, ekspor dan investasi jadi titik berat, pemerintah menghadapi gempuran situasi ekonomi. Namun, pengamat ekonomi, Piter Abdullah, punya pandangan lain.
Menurut Piter, kontribusi ekspor pada perekonomian Indonesia, jauh di bawah kontribusi perdagangan domestik. Indonesia menyasar 6 negara di wilayah ASEAN, termasuk Uni Eropa dan wilayah Pasifik, dalam peningkatan kerjasama perdagangan luar negeri.
Namun, kepastian kebijakan dan gerak cepat yang mumpuni, dinanti publik dari ekonom kabinet Indonesia maju, yang dipilih mengisi kursi menteri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.