Kelahiran Pembela Tanah Air atau PETA di tahun 1942, berawal dari kalahnya Belanda terhadap Jepang. Lalu Jepang datang ke Indonesia menggantikan kedudukan Belanda dengan sejumlah propaganda, dan disambut baik serta meriah oleh masyarakat Indonesia. Salah satu propagandanya adalah pembentukan PETA yang diusulkan pemerintahan Jepang untuk pertahanan tanah air Indonesia. Namun usulan tersebut tak lain adalah pemanfaatan tentara Jepang untuk mempersiapkan bala bantuan perang saat Jepang berencana menguasai dunia.
Pada pada tahun 1945, terjadilah peristiwa pemberontakan PETA di Blitar Jawa Timur yang dipimpin oleh Supriyadi. Hal ini terjadi karena kegeraman Supriyadi melihat perilaku Jepang yang bertindak semena-mena kepada rakyat Inondeisa, dengan adanya sistem kerja paksa atau romusha. Sayangnya pasca pemberontakan, Supriyadi menghilang dan keberadaannya masih menjadi misteri hingga saat ini.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi saat peristiwa tersebut? Bagaimana kelanjutan PETA setelah itu? dan bagaimana para penerus mantan PETA mengingat kembali perjuangan orangtuanya di PETA?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.