MUSI RAWAS UTARA, KOMPAS.TV - Video seorang pasien yang diduga terkena stroke digendong warga melewati jalanan rusak di Dusun Baru, Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), viral di media sosial.
Pasien itu disebut terpaksa digendong ke fasilitas kesehatan terdekat karena jalan dan jembatan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat.
Pasien yang digendong warga itu diketahui bernama Nurbaiti, 59 tahun. Nurbaiti diketahui menderita stroke dan saat direkam, hendak dibawa ke Puskesmas Pauh.
Kepala UPT Puskesmas Pauh Arnida mengonfirmasi bahwa terdapat warga yang digendong ke tempatnya untuk mendapatkan perawatan.
Saat kejadian, Nurbaiti digendong dalam kondisi kesadaran menurun karena diduga terjadi pendarahan di otak.
Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan Karena Jalan Rusak, Warga Tanam Pohon Di Jalan
"Pasien mengalami penurunan kesadaran diduga terjadi pendarahan di otak, atau kita kenal stroke," kata Arnida, Jumat (26/5/2023), dikutip TribunSumsel.com.
Arnida menyatakan, keluarga tidak menghubungi ambulans untuk menjemput pasien. Pasalnya, mobil ambulans tidak bisa melewati jalanan tersebut karena kondisi jalan dan jembatan menuju dusun.
"Kampungnya itu di seberang sungai Rawas, ada jembatan, tapi mobil ambulans kita tidak bisa lewat. Mobil memang tidak bisa menyeberang jembatan itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Pauh Aziz menyebut tanah di dekat jembatan longsor sehingga tidak bisa dilewati mobil. Jalan di seberang jembatan pun masih berbentuk tanah dan akan berlumpur jika diguyur hujan sehingga sulit dilintasi kendaraan.
"Jembatan kita ini tidak putus, tapi jalan mau naik jembatan itu tanahnya longsor, kalau sepeda motor masih bisa lewat," kata Aziz.
"Kondisi jalannya memang di beberapa titik sulit dilewati sepeda motor," lanjutnya.
Arnida menuturkan, Nurbaiti sempat mendapatkan penanganan medis, tetapi kemudian meninggal dunia. Pasien awalnya hendak dirujuk ke RSUD Rupit, tetapi keluarga menolak berdasarkan sejumlah pertimbangan.
"Dia masuk Puskesmas hari Selasa jam 15.00 WIB, kemudian malamnya meninggal sekitar pukul 21.00 WIB," kata Arnida.
Ia menyebut butuh waktu tiga jam menggunakan mobil dari Puskesmas Pauh ke RSUD Rupit yang terletak di pusat Kabupaten Muratara.
"Mungkin itu salah satu pertimbangan keluarganya menolak dirujuk ke rumah sakit, karena memang kondisi pasien lagi tidak bagus, aksesnya dari sini ke ibu kota juga jauh, takutnya di jalan tambah drop," kata Arnida.
Baca Juga: Soal Jalan Rusak di Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Dibutuhkan Rp5,5 Triliun untuk Perbaikan
Sumber : TribunSumsel.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.