JAKARTA, KOMPAS.TV - Dukungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dinilai lebih condong ke Ganjar Pranowo, walaupun Jokowi sering memberi sinyal dukungan ke kandidat capres lain.
Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing menjelaskan dukungan Jokowi ke Ganjar ini tidak terlepas dari latar belakang kedua tokoh tersebut.
Menurutnya, Ganjar akan lebih setia mewujudkan keinginan Jokowi untuk keberlanjutan program yang sudah dibuat sang presiden.
Jika dukungan Jokowi diberatkan ke Prabowo, maka ada peluang kepentingan politik Ketua Umum Partai Gerindra itu akan lebih besar dibanding program yang sudah digagas setelah terpilih menjadi RI 1.
Baca Juga: Dinilai Jadi King Maker di Pilpres, Akankah Jokowi Satukan Ganjar-Prabowo?
"Saya kira Jokowi lebih setia ke Ganjar, karena satu garis politik satu rumah. Kalkulasinya kepentingan politik, mana lebih terwujud kepentingan politik Jokowi lima tahun ke depan ada di tangan Ganjar atau Prabowo," ujar Emrus di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (26/5/2023) malam.
Di kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengakui ada peran Jokowi dalam peningkatan elektabilitas Prabowo.
Hal tersebut lantaran Jokowi sering mengajak Prabowo yang menjadi pembantunya di pemerintahan dalam kegiatan kerja presiden.
Hubungan Jokowi dengan Prabowo juga bukan terjalin saat Prabowo masuk di Kabinet Indonesia Maju, tapi jauh saat Pilkada 2012.
Baca Juga: Survei Kepuasan Rakyat ke Jokowi 70 Persen, Apa Mampu Jadi Modal Besar Capres ‘Endorse-an’ Jokowi?
Menurut Ferry secara institusional Presiden Jokowi memang harus ada di semua pihak, tetap sebagai manusia tentu punya penilaian subjektif dan kecenderungan kepada sosok yang dinilai mampu melanjutkan pemerintahan.
"Bisa jadi di ujungnya nanti Presiden Jokowi tidak mengeluarkan pernyataan resmi tapi sikapnya itu makin memperlihatkan kecenderungannya," ujar Ferry.
Sementara itu, Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyatakan hingga saat ini Jokowi belum membisikkan instruksi kepada relawan untuk bergerak mendukung salah satu kandidat Capres di 2024 mendatang.
Budi mengaku dari relawan ada upaya menyatukan Ganjar dan Prabowo, hal itu juga sempat diutarakan ke Presiden Jokowi saat acara musyawarah rakyat (Musra) relawan di Istora Senayan pada Minggu (14/5/2023).
Baca Juga: Jokowi Bertemu Prabowo di Istana Bogor, Upaya Satukan Ganjar dan Prabowo?
Namun upaya tersebut akan semakin rumit jika elektabilitas Ganjar dan Prabowo saling kejar-kejaran dan kepentingan partai untuk menjadikan kadernya orang nomor satu di Indonesia.
"Saya tanyakan apa mungkin lagi, kalau elektabilitasnya saling kejar main sulit ya begitu kata Pak Jokowi. Complicated juga kalau Pak Ganjar jadi cawapres, PDI-P enggak mau. Begitu juga Gerindra Prabowo jadi cawapres juga enggak mau," ujar Budi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.