JAKARTA, KOMPAS.TV - Turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo dalam survei Litbang Kompas Mei 2023 tidak menjadi masalah bagi Seknas Jokowi.
Ketua Umum Seknas Jokowi Rambun Tjajo menilai survei saat ini masih sebuah dinamika yang masih bisa berubah.
Selain itu, survei saat ini baru sebatas nama bakal capres saja yang belum dilengkapi dengan pendampingnya, yakni cawapres.
"Jadi itu akan ada faktor-faktor tertentu, ini masih fluktuasi, naik turun ini masih terus terjadi," ujarnya di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (26/5/2023).
Baca Juga: Membaca Arah Politik Jokowi, Pengamat: Sepertinya Masih Ada Niatan Menduetkan Prabowo dan Ganjar
Rambun menilai hal biasa jika ada perbedan hasil survei di tiap bulannya, lantaran ada momentum yang membuat elektabilitas kandidat capres tersebut meningkat.
Ia juga tidak mengambil pusing dengan penilaian menurunnya elekabilitas Ganjar karena pendukung Presiden Jokowi sudah bergeser ke Prabowo Subianto.
Menurutnya hal tersebut biasa dalam kontestasi jelang Pilpres 2024 karena pemilih masih mencari tahu program dan gagasan pemimpin yang akan dipilih nanti.
"Kita sudah punya pilihan apakah nanti kalau misalnya nanti Pak Jokowi mengatakan Pak Prabowo, kita sudah ambil keputusan. Tapi melihat gelagat Pak Jokowi ya pastinya ke Ganjar," ujarnya.
Baca Juga: Kata Ganjar Beberkan Hasil Pertemuan dengan Gibran, Bahas Relawan Jokowi?
Di kesempatan yang sama Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menilai sejauh ini Presiden Jokowi belum menentukan arah dukungannya kepada capres tertentu.
Dalam pidato puncak musyawarah rakyat (Musra) yang diadakan relawan Jokowi, Kepala Negara meminta agar para relawan tidak grusa grusu dan menunggu koalisi partai di Pilpres.
Menurut Budi dinamika yang sekarang terjadi baru sebatas deklarasi capres dari partai. Komponen lain, yakni capres dan cawapres yang akan mendaftar, koalisi partai dan dukungan Jokowi belum terjadi.
"Koalisi partai kan belum jelas, jangan-jangan ada yang lompat tidak jadi mencalonkan diri kan bisa juga kemungkinan itu, jadi dinamikannya masih kita lihat," ujar Budi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.