VATIKAN, KOMPAS.TV - Rusia menunjukkan pandangan positif terhadap inisiatif perdamaian Paus Fransiskus terkait Ukraina, namun menegaskan belum ada rencana untuk misi Vatikan ke Moskow.
Pernyataan dari Kemenlu Rusia kepada kantor berita RIA Novosti adalah pengakuan publik pertama Moskow atas langkah Paus, seperti dikutip oleh Associated Press, Jumat (26/5/2023).
Ini mengikuti pengumuman Vatikan akhir pekan lalu bahwa seorang veteran inisiatif mediasi perdamaian Gereja Katolik, Kardinal Italia Matteo Zuppi, telah dipilih oleh Fransiskus sebagai utusan.
"Kami mengakui keinginan tulus Tahta Suci Vatikan untuk mempromosikan proses perdamaian," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti yang dilaporkan oleh RIA Novosti, Jumat (26/5/2023).
"Namun, belum ada langkah praktis yang diambil oleh pihak Vatikan untuk mengatur perjalanan ke Moskow."
Zuppi mengatakan kepada wartawan bahwa misi ini bertujuan untuk "membantu meredakan ketegangan konflik" dengan harapan dapat berkontribusi pada "jalan perdamaian."
Baca Juga: Paus Fransiskus Bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Vatikan Bicarakan Dukungan
Dia menyebutkan upayanya pada tahun 1990-an, bersama Komunitas Sant'Egidio yang berbasis di Roma, untuk membantu mediasi pembicaraan perdamaian yang mengakhiri perang saudara di Mozambik.
Zuppi juga mencatat, inisiatif gereja tersebut dimulai dengan harapan menemukan "jalan perdamaian," dan berakhir dengan pertemuan yang mendekatkan pihak-pihak yang bertikai dengan "ikatan yang terjalin" antara faksi-faksi, dan akhirnya tercapai kesepakatan perdamaian.
"Upaya (di Ukraina) pasti akan berada dalam konteks tersebut," kata Zuppi, berbicara pada akhir pertemuan Konferensi Uskup Italia. "Kita akan melihat."
Fransiskus mengumumkan adanya misi perdamaian saat dalam perjalanan pulang bulan lalu dari Hungaria, di mana ia bertemu dengan utusan Gereja Ortodoks Rusia yang sangat mendukung perang Kremlin.
Dalam beberapa minggu terakhir, Fransiskus bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Vatikan, menegaskan ia tidak akan menerima konsesi wilayah dan menolak pernyataan Fransiskus mengenai korban di kedua belah pihak konflik, dengan mengatakan tidak ada kesetaraan antara korban dan penyerang.
Zuppi mencatat harapan perdamaian Fransiskus "membuat Sang Paus menangis," merujuk pada 8 Desember, ketika Fransiskus menangis di hadapan patung Santa Maria di pusat Roma saat berdoa untuk perdamaian di Ukraina.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.