JAKARTA, KOMPAS TV - Juru bicara (jubir) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan kepada seluruh pihak agar tak mengganggu Koalisi Perubahan untuk Persatuan dalam mengusung bakal capres Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu terdiri dari tiga partai politik (parpol), yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS.
Baca Juga: Hadiri Tahlil Akbar di Karawang, Anies: Bersyukur Bisa Dapat Ilmu dan Bisa Silaturahmi
Hal ini menanggapi hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang mengahasilkan tiga nama bakal capres, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
"Kami juga punya aspirasi juga, sudah lengkap, Anies Baswedan maju, jangan diganggu-ganggu, mari sama-sama kontestasi," ujarnya dalam program Sapa Pagi Indonesia di Kompas TV, Senin (15/5/2023).
Menurut dia, masyarakat harus diberikan sajian kompetisi yang jujur, bersih dan adil agar demokrasi Indonesia semakin baik.
"Harapan kami kompetisi ini mari kita lakukan fair. kami usung Anies, siap hadapi siapapun. Kami lihat dinamikan yang sangat baik. Luar biasa, silakan aja, lanjutkan," ujarnya.
Sebelumnya, Penanggung Jawab Musra Budi Arie mengatakan, tiga nama bakal capres yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu merupakan suara rakyat, bukan keinginan dari para elite.
"Musra adalah sebuah instrumen demokrasi seperti kata Presiden Jokowi untuk mendengar suara rakyat, maka dalam pidatonya, Pak Presiden dengan tegas mengatakan tujuan musra itu merekam suara rakyat, bukan suara elit," kata Budi yang juga Ketum Pro Jokowi (Projo).
Menurut dia, Presiden Jokowi itu amat memperhatikan keinginan hati masyarakat dalam menentukan pilihan calon pemimpin Indonesia selanjutnya.
"Karena Presiden Joko Widodo ini sangat memperhitungkan, memperhatikan dan mendengar dari aspirasi rakyat. Musra atau musyawarah ini adalah esensi demokrasi. Karena tanpa partisipasi rakyat tidak ada demokrasi," ujarnya.
Baca Juga: Biar Survei Anies Naik, Adian Usul Kampanye Perubahan KPP Harus Dievaluasi
Ia menyatakan, musra ini adalah sebagai upaya untuk menjaring nama-nama terbaik yang bisa meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.