JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengatakan dalam dua minggu ke depan, akan ada kejelasan soal nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ia menyatakan, pihaknya sedang melakukan komunikasi intens dengan jajaran partai politik (parpol).
Baca Juga: Ketua Bapilu Golkar Ungkap Target Airlangga Hartarto Bermanuver Temui Pimpinan Partai di Luar KIB
Nasib KIB yang terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN dikabarkan sedang berada di ujung tanduk. Sebab, PPP sudah resmi menyatakan dukungan kepada bakal capres PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, pada Pilpres 2024.
Adapun Partai Golkar disebut-sebut sedang melakukan komunikasi intens dengan PKB dan tersiar kabar yang menyebutkan parpol berlambang pohon beringin itu akan bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB.
Sementara PAN belum mempunyai sikap apakah akan bergabung dengan Partai Golkar atau mengikuti PPP mengusung Ganjar sebagai bakal capres.
"Sekarang lagi proses. Saya memang tidak suka bicara sampai waktunya jelas. Mudah-mudahan dua minggu ini saya kira sudah ada titik terang," kata Zulhas di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (12/5/2023).
"KIB masih sama, solid. Apakah pembicaraan seperti apa? Apakah KIB dengan koalisi besar? Juga dengan Gerindra-PKB koalisi besar. Tentu pertemuan-pertemuan tidak diketahui semua media, tapi berproses. Hari-hari ini memang lebih intens," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyatakan KIB akan bubar bila tak ada kesepatakan soal bakal capres yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Kalau capresnya (yang diusung di Pilpres 2024) tidak sama, mohon maaf (KIB) harus berakhir. Dulu masuknya baik-baik, tentu kita bubarannya baik-baik," kata Baidowi dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa, 2 Mei 2023.
Baca Juga: Disebut Gabung PKB-Gerindra, DPP Golkar: Kita Menjembatani 2 Koalisi, KIB dan KKIR
Ia menjelaskan, sejak KIB terbentuk, ketiga parpol memposisikan diri berada pada tingkat yang sejajar.
"Koalisi Indonesia Bersatu dibentuk setahun lalu untuk menghadapi pilpres. Ketika KIB dibentuk, tidak ada yang mendominasi. Kita baru memposisikan sejajar, udah dibilang meninggalkan, apalagi benar," kata pria yang karib disapa Awiek itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.