JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP Partai Nasdem memastikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak merancang program yang mengubah kebijakan yang sudah dibangun pemerintah sebelumnya.
Wakil Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim menjelaskan dalam dokumen kerja sama antara Partai Nasdem, Demokrat dan PKS tertera esensi atau hal pokok dari perubahan dan persatuan adalah keberlangsungan dan perbaikan.
Hermawi mengakui selama 10 tahun mengawal pemerintahan Jokowi, Nasdem memahami program-program yang perlu keberlangsungan dan diperbaiki.
"Kami bagian dari pemerintahan Pak Jokowi 10 tahun terakhir. Apa yang terjadi sekarang sedikit banyak kami punya andil. Jadi esensi perubahan dan persatuan itu keberlangsungan dan perbaikan," ujar Hermawi di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV "Jokowi Intervensi Pesta Demokrasi?", Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Nasdem Sesalkan Sikap Pemerintah Pertajam Perbedaan, Surya Paloh: Apa Artinya Revolusi Mental Jokowi
Hermawi juga tidak sependapat dengan penilaian bahwa KKP bakal mengubah seluruh program baik yang dijalankan pemerintahan Jokowi.
Hal ini jugalah yang membuatnya menjadi heran mengapa Nasdem tidak diundang Presiden Jokowi ke Istana Merdeka untuk membahas mengenai arah Indonesia ke depan.
Bahkan pernyataan Presiden Jokowi yang menilai Nasdem sudah punya koalisi sendiri seolah mempertajam penilaian Nasdem bersama KKP dan Anies Baswedan akan mengubah seluruh program, kebijakan dari pemerintah sebelumnya.
"Sebenarnya yang kita dambakan dan kita harapkan dari seorang presiden, dia lebih menonjolkan kenegarawanannya. Dia harus clear dalam hal-hal seperti ini," ujar Hermawi.
Baca Juga: [FULL] Surya Paloh: “Salah Nasdem Apa?” | Ni Luh
Lebih lanjut Hermawi menilai pernyataan Presiden Jokowi terkait Nasdem, membuat pihaknya seakan ditinggalkan. Padahal Nasdem merupakan partai pengusung Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.