Badan Pusat Statistik merilis pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2018 mencapai 5,17 persen. Meskipun capaian ini lebih tinggi dari tahun lalu, namun meleset dari target APBN yang menetapkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen.
BPS menjelaskan pertumbuhan ekonomi 2018 sangat tergantung pada gejolak ekonomi global dan fluktuasi harga komoditas terutama komoditas non-migas seperti minyak kelapa, teh, kedelai, jagung, dan ikan. Harga sejumlah komoditas mengalami tren penurunan dari tahun sebelumnya.
Sedangkan ekonomi global memberi tekanan dari dampak perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Itu sebabnya BPS tetap menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup menggembirakan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.