JAKARTA, KOMPAS TV - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid membantah partai politik (parpol) berlambang pohon beringin itu telah bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan Gerinda-PKB.
Hal ini disampaikan Nusron menanggapi klaim politisi PKB Faisol Riza.
"Bukan begitu, bukan gabung KKIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi, KKIR dan KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Bukan kita yang gabung" kata Nusron dalam keterangan tertulis, Jumat (5/5/2023).
Baca Juga: Golkar-PKB Gencar Bangun Koalisi Besar, Jusuf Kalla: Idenya Bagus, tapi Tidak Mudah
Menurut dia, KIB yang beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP sangat potensial bergabung dengan Gerindra-PKB menjadi sebuah koalisi besar.
Merger atau integrasi KIB dan KKIR ini dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi.
"Kita ingin menghindari adanya kutub perubahan dan status quo, kita punya pengalaman pada Pemilu 2014 dan 2019 ada cebong dan kampret, religius dan sekuler. Ini tidak baik dan tidak sehat. Harus dihindari," kata Nusron.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Faisol Riza menyebut Golkar sepakat bergabung KKIR.
Faisol mengatakan, kesepakatan itu hasil pertemuan antara Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Senayan beberapa hari kemarin.
"Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju," kata Faisol, Kamis (4/5/2023).
Faisol melanjutkan, pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung tetap merujuk pada kesepakatan antara PKB dengan Gerindra.
Baca Juga: Partai Golkar dan PKB Sepakat Jadi Motor Bentuk Koalisi Besar
Pada pembahasan antara PKB dan Gerindra pasangan untuk Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto dan Cak Imin.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.