SAO PAULO, KOMPAS.TV - Seorang dokter di Brasil mengejutkan jutaan warganet di media sosial setelah memposting pemindaian Sinar X tubuh pria yang dipenuhi telur cacing pita.
Postingan mengerikan itu diunggah oleh Dokter Votor Borin de Souza, seorang dokter residen di Rumah Sakit das Clinicas di Botucati, Sao Paulo, bulan lalu.
Ia memperlihatkan kepada pengikutnya di Twitter, mengenai bahaya dari infeksi cacing pita.
Dikutip dari Oddity Central, Rabu (3/5/2023), sang dokter menjelaskan bahwa titik putih yang terlibat di seluruh bagian tengah tubuh dan lengannya adalah telur cacing pita yang terkalsifikasi setelah infeksi parasit usus biasa.
Baca Juga: Luar Biasa! Baru 2 Hari Melahirkan, Perempuan Kandidat PM Thailand Siap Kembali Berkampanye
Untungnya, pasien yang datang untuk pemeriksaan setelah batuk terus-menerus, tidak dalam bahaya dari telur tersebut karena semuanya mengalami pengapuran.
Meski telur cacing pita tak menimbulkan ancaman bagi kesehatan pria itu, mereka menimbulkan kehebohan di media sosial Brasil.
“Lesi ini terklasifikasi, jadi bukan sistiserkus yang dapat hidup,” kata Dr. Souza menjelaskan di Twitter.
"Jika itu tidak dapat menyebabkan ketidaknyamanan, hidup bisa terus berjalan ” tambahnya.
Dianggap langka di Brasil, dengan kurang dari 150.000 kasus per tahun, sistiserkosis adalah penyakit yang disebabkan karena menelan telur cacing pita.
Ini biasanya terjadi pada inang perantara cacing pita, yang biasanya ada pada babi dan sapi.
Tapi, manusia juga terkadang bisa menjadi inang perantara juga, yang berarti hampir semua atau organ mereka dapat dihinggapi telur parasit.
Baca Juga: Ukraina Segera Lakukan Serangan Balasan ke Rusia, Bentuk 8 Brigade Badai Baru Diisi 40 Ribu Tentara
Ini hal yang mengerikan untuk dibayangkan, tetapi bahkan lebih sulit untuk dilihat, tetapi sistiserkosis menjadi perhatian nyata di negara-negara di mana aturan dasar kebersihan sering diabaikan.
Sejauh ini otak yang paling bermasalah dari semua organ yang dapat terinfeksi sistiserkus.
Otak pada bagian neurocysticercosis menyebabkan 50.000 kematian per tahun, dan merupakan penyebab paling umum dari epilepsi yang didapat di seluruh dunia.
Penelitian menunjukkan bahwa sistioserkosis masif seperti kasus yang ditanpilkan dalam sinar X Dr. Souza, terjadi pada pasien imunosupresi yang memiliki sistem kekebalan yang lebih rentan.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.