JAKARTA, KOMPAS.TV - Enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah, datang ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (2/05) malam untuk memenuhi undangan Presiden Jokowi.
Enam partai politik yang hadir ini adalah 5 parpol yang yang sebelumnya diisukan membentuk koalisi besar atas usulan Presiden Jokowi, ditambah 1 partai PDI-Perjuangan.
Prabowo Subianto yang tampak bersama Plt Ketua Umum PPP Mardiono, saat meninggalkan Istana bilang tidak ada pembahasan soal koalisi pilpres.
Namun ada arahan Jokowi yang meminta semuanya rukun dan kompak, demi kemajuan bangsa.
Dari deretan partai politik pendukung pemerintah, hanya Partai Nasdem yang tidak diundang dalam pertemuan Selasa (2/05) malam.
Namun kendati tidak diundang, Nasdem tetap komitmen akan membantu pemerintahan Jokowi hingga masa bakti usai.
Usai pertemuan dengan Jokowi, 6 ketua umum parpol gencar menggelar safari politik.
Sejumlah agenda pertemuan sudah terjadwal membahas kerjasama politik, jelang pemilu 2024.
Analis Politik Adi Prayitno berpandangan, pertemuan antara Jokowi dan enam ketua umum partai politik pendukung pemerintah minus Partai Nasdem, tak lain untuk mencari titik temu menuju pilpres 2024.
Menurut Adi, jika tidak tercapai kompromi di antara keenam parpol, konsekuensinya akan ada partai yang berhadapan dengan PDI-Perjuangan, Ganjar, dan Jokowi sebagai kader PDI-P.
Soal tidak diundangnya Partai Nasdem, Adi menilai koalisi besar sengaja dirancang untuk tidak mengikutsertakan Nasdem di pilpres 2024.
Baca Juga: Tak Diundang Jokowi ke Istana, NasDem: Kami Berbesar Hati
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.