CLEVELAND, KOMPAS.TV - Buronan yang diduga membunuh lima tetangganya berhasil ditangkap pada Selasa (2/5/2023), setelah dilakukan pengejaran selama empat hari di Texas, Amerika Serikat (AS).
Seperti laporan Associated Press, Rabu, (3/5), pihak berwenang mengatakan mereka menemukan pelaku pembunuhan massal itu bersembunyi di bawah tumpukan pakaian kotor di dalam lemari di sebuah rumah dekat lokasi kejadian.
Francisco Oropeza, 38 tahun, berhasil ditangkap tanpa insiden di dekat Houston, sekitar 32 kilometer dari rumahnya di kota pedesaan Cleveland, tempat dimana dia membunuh tetangganya dengan senapan serbu jenis AR pada Jumat (28/4) malam, setelah beberapa tetangganya memintanya untuk pergi lebih jauh jika ingin menembakkan peluru di halaman rumahnya pada malam hari.
Mereka mengatakan kepadanya suara tembakan tersebut membuat bayi tidak bisa tidur.
Sheriff San Jacinto County, Greg Capers, mengatakan Oropeza akan dikenakan lima tuduhan pembunuhan. Jaminan ditetapkan sebesar $5 juta.
"Keluarga korban sekarang bisa tenang, karena pelaku sudah ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Dia akan menjalani sisa hidupnya di balik jeruji besi karena telah membunuh lima orang," ujar Capers.
Penangkapan terjadi di dekat Conroe, mengakhiri pengejaran yang melibatkan lebih dari 250 orang dari berbagai wilayah dan pihak keamanan yang menawarkan uang sebesar US$80 ribu untuk informasi yang membantu penangkapan pelaku.
Baca Juga: Kembali Terjadi di AS, 4 Orang Tewas dalam Pembunuhan Massal Terbaru di Gurun Mojave California
Hingga Selasa pagi, FBI mengatakan bahwa Oropeza "bisa berada di mana saja", menekankan betapa sulitnya bagi mereka untuk mengetahui keberadaannya dan mengakui bahwa mereka tidak memiliki petunjuk.
Saat akhirnya menerima informasi terakhir pada pukul 17.15, dan tidak lama setelah itu, Oropeza berhasil ditangkap, kata Asisten Agen Khusus FBI, Jimmy Paul.
Pelaku penembakan tersebut adalah warga negara Meksiko yang dideportasi dari Amerika Serikat sebanyak empat kali antara tahun 2009 dan 2016, menurut pejabat imigrasi Amerika Serikat.
Connor Hagan, juru bicara FBI, mengatakan mereka tidak akan mengungkap identitas orang yang memberikan tip, meskipun mereka menerima lebih dari 200 tips dari masyarakat.
Pihak berwenang tidak mengungkap siapa pemilik rumah tersebut, apakah Oropeza mengenal mereka, atau ada orang lain di dalam rumah saat penangkapan.
Mereka juga tidak mengungkap apakah teman atau keluarga membantu Oropeza menghindari penangkapan, atau di mana dia berada sejak kabur dari tempat kejadian di Cleveland, yang sebelumnya dinyatakan kemungkinan melarikan diri dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Mengerikan, Aksi Penembakan Massal di Amerika Serikat Terjadi Sekali Setiap Minggu
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.