JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengacara keluarga Aisiah, perempuan yang ditemukan tewas di dasar lift Bandara Kualanamu, Hotman Paris Hutapea melayangkan somasi ke enam perusahaan.
Per hari ini, Selasa (2/5/2023) Hotman men-somasi perusahaan pengelola Bandara Kualanamu dari PT Angkasa Pura II hingga perusahaan asal Perancis
"Nama-nama perusahaan yang akan kami somasi, PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, kemudian pihak asing adalah GMR Airport Limited, GMR Airport Consortium, satu lagi perusahaan Perancis yaitu Aereport De Paris," ungkap Hotman, dalam konferensi pers.
Hotman mengatakan, somasi tersebut dilayangkan karena pihak bandara belum mengeluarkan penjelasan resmi terkait apa yang dialami oleh Aisiah.
Baca Juga: Hotman Paris Resmi Jadi Pengacara Keluarga Perempuan yang Tewas Jatuh dari Lift Bandara Kualanamu
"Kami mau kirim somasi dulu, karena sampai hari ini belum ada penjelasan resmi atau tidak ada keluarga belum didatangi oleh pihak yang berwenang dalam pengelolaan bandara. Jadi kami somasi dulu," ucap Hotman.
Diketahui, ia telah secara resmi ditunjuk sebagai kuasa hukum keluarga Aisiah per hari ini.
Surat kuasa sebagai pengacara tersebut ditandatangani oleh suami Aisiah, Ahmad Faisal.
"Kami sudah dapat surat kuasa, kita sudah tanda tangan surat kuasa oleh suami almarhum," ujarnya.
Sebelumnya, jasad Aisiah Shinta Hasibuan ditemukan sudah membusuk di lantai dasar lift Bandara Kualanamu pada Kamis (27/4).
Dari rekaman CCTV ternyata Aisiah datang ke Bandara Kualanamu sejak Senin (24/4). Ia menaiki lift dan sebelum jatuh, Aisiah sempat terjebak karena tidak mengetahui pintu yang terbuka berada di belakangnya.
Baca Juga: Begini Rekaman CCTV Detik-detik Seorang Wanita Terjatuh dari Lift di Bandara Kualanamu
Pihak keluarga mengatakan, pada hari itu Aisiah sempat mengabarkan kepada salah satu keluarga bahwa dirinya terjebak di lift.
Kakak kandung Aisiah, Raja Hasibuan mengaku bahwa di hari keluarga mencari Aisiah setelah hilang kontak, Senin (24/4), pihak petugas Bandara Kualanamu sempat tidak mengizinkan mengakses CCTV.
Padahal, saat itu pihak keluarga meminta rekaman CCTV lift kepada petugas keamanan Bandara Kualanamu untuk mencari Aisiah.
"Mereka sempat memutar CCTV, tapi tidak di lift, cuma (CCTV) seputaran saja. (CCTV dalam lift) tidak ada," ungkap Raja.
"Yang anehnya, setelah tiga hari, setelah ditemukan, kenapa baru ditayangkan itu CCTV?" ujarnya lagi.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.